Selasa, 18 Mei 2010
Senin, 17 Mei 2010
"Guruku" Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Mafruhan
MTs Muhammadiyah 4 Bulubrangsi
Sebuah perjuangan guru yang tidak terlupakan oleh seorang muridnya. Sekedar cerita perjalanan seorang yang setia menuntut Ilmu demi menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih cerah. Teringat sekitar tahun 1996 aku berdiri tegap diatas panggung dengan wajah kecil yang penuh harapan, saat itu aku mendapat pengalaman yang luar biasa sebagai seorang penceramah bisa dikatakan begitu, aku bisa seperti itu tidak luput dari para pejuang-pejuangku yang pada saat itu di TK ABA Bulubrangsi.
Dengan berjalannya waktu enam tahun kemudian aku menyelasikan studiku di MI Muhammadiyah Bulubrangsi pada tahun 1998, singkat cerita aku melanjutkan di MTS Muhammadiyah Bulubrangsi lulus tahun 2001. Bulubrangsi- bulubrangsi...... lagi, ya......itulah Desaku tercinta dimana aku dilahirkan . Di Bulubrangsi para Guru-guruku tercinta mendidik aku KH. Moch Syamsi, Bpk Abdul Jalil, Bpk Drs. Ghufron. Bpk Noto Alama, Bpk M. Sabar, Bpk M Thohir. Ibu Masrifah, Ibu Masfufah dan seluruhnya tanpa terkecuali, ribuan terima kasih aku persembahkan buat mereka. Aku yakin kelak amal jariyah mereka diterima oleh Allah Amiin...
Kepada Guru-guruku melalui tulisan ini, aku masih masih setia dalam medan perjuangan untuk menuntut Ilmu. Alhamdulillah tahun 2009 aku telah menyelesaikan studi untuk jenjang S1 ini semua tak luput dari do’a dan dorongan para pejuang-pejuangku, meskipun aku jauh disana do’amu terus selalu aku harapkan semoga bisa mencapai jenjang berikutnya dan berikutnya, “Tuntutlah Ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”.
Untuk adik-adikku diBulubrangsiku yang masih duduk dibangku sekolah teruslah berjuang, jadikalah generasi-generasi yang tangguh, memakmurkan desaku Bulubrangsi dengan Ilmu dan kader-kader pemimpin yang handal demi kemajuan agama bangsa dan negara. “Mau memimpin dan siap dipimpin”
Salam buat Bulubrangsiku
MTs Muhammadiyah 4 Bulubrangsi
Sebuah perjuangan guru yang tidak terlupakan oleh seorang muridnya. Sekedar cerita perjalanan seorang yang setia menuntut Ilmu demi menggapai cita-cita dan masa depan yang lebih cerah. Teringat sekitar tahun 1996 aku berdiri tegap diatas panggung dengan wajah kecil yang penuh harapan, saat itu aku mendapat pengalaman yang luar biasa sebagai seorang penceramah bisa dikatakan begitu, aku bisa seperti itu tidak luput dari para pejuang-pejuangku yang pada saat itu di TK ABA Bulubrangsi.
Dengan berjalannya waktu enam tahun kemudian aku menyelasikan studiku di MI Muhammadiyah Bulubrangsi pada tahun 1998, singkat cerita aku melanjutkan di MTS Muhammadiyah Bulubrangsi lulus tahun 2001. Bulubrangsi- bulubrangsi...... lagi, ya......itulah Desaku tercinta dimana aku dilahirkan . Di Bulubrangsi para Guru-guruku tercinta mendidik aku KH. Moch Syamsi, Bpk Abdul Jalil, Bpk Drs. Ghufron. Bpk Noto Alama, Bpk M. Sabar, Bpk M Thohir. Ibu Masrifah, Ibu Masfufah dan seluruhnya tanpa terkecuali, ribuan terima kasih aku persembahkan buat mereka. Aku yakin kelak amal jariyah mereka diterima oleh Allah Amiin...
Kepada Guru-guruku melalui tulisan ini, aku masih masih setia dalam medan perjuangan untuk menuntut Ilmu. Alhamdulillah tahun 2009 aku telah menyelesaikan studi untuk jenjang S1 ini semua tak luput dari do’a dan dorongan para pejuang-pejuangku, meskipun aku jauh disana do’amu terus selalu aku harapkan semoga bisa mencapai jenjang berikutnya dan berikutnya, “Tuntutlah Ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”.
Untuk adik-adikku diBulubrangsiku yang masih duduk dibangku sekolah teruslah berjuang, jadikalah generasi-generasi yang tangguh, memakmurkan desaku Bulubrangsi dengan Ilmu dan kader-kader pemimpin yang handal demi kemajuan agama bangsa dan negara. “Mau memimpin dan siap dipimpin”
Salam buat Bulubrangsiku
Minggu, 09 Mei 2010
Laskar Pelangiku
"Pejuang Bulubrangsi"
Mafruhan, Usni Mubarok, Hamid Roswan, Islahul Hasanah, Nurlailawati, Sihabul Mafluk, Lutfiyah Hayati, Zuniya Rahayu, Nur Afidah, Dwi Hadi Putra, Melawati, Sujarwo, Halimatus Sa’diyah, Mustabsiroh, Finarti, M Ating Kurnia, Alfian Azmi, Sairoh, Titik Asmayanti, Evidatul Lutfiyah, Leny Widya, Mafroul Ummah, Usrotun Nafilah, Istianah, Abdul Ghofur, Ali Syamzudi, Atho’ Mudhori, Fita Fatimah, Maesaroh, Watilah, Auni Zawiyah, Irawan, Sriwahyuni, Bastian Aidah, Shohatul Jamilah, Elok Soraya, Hidayatullah, Yunfita, Henik Nafilah
Mafruhan, Usni Mubarok, Hamid Roswan, Islahul Hasanah, Nurlailawati, Sihabul Mafluk, Lutfiyah Hayati, Zuniya Rahayu, Nur Afidah, Dwi Hadi Putra, Melawati, Sujarwo, Halimatus Sa’diyah, Mustabsiroh, Finarti, M Ating Kurnia, Alfian Azmi, Sairoh, Titik Asmayanti, Evidatul Lutfiyah, Leny Widya, Mafroul Ummah, Usrotun Nafilah, Istianah, Abdul Ghofur, Ali Syamzudi, Atho’ Mudhori, Fita Fatimah, Maesaroh, Watilah, Auni Zawiyah, Irawan, Sriwahyuni, Bastian Aidah, Shohatul Jamilah, Elok Soraya, Hidayatullah, Yunfita, Henik Nafilah
Sabtu, 08 Mei 2010
Pondok Modern Gontor 3 "Darul Ma'rifat"
Mafruhan
Pondok Modern Darul Ma’rifat adalah salah satu cabang Pondok Modern Gontor yang berdomisili di desa Sumbercangkring Gurah Kediri Jawa Timur Indonesia. Pondok ini pada mulanya merupakan wakaf dari keluarga Bapak H. Ridwan (Alm) atas prakarsa Bapak Drs. KH. Kafrawi Ridwan, MA salah satu putra beliau yang pada mulanya tanah wakaf tersebut masih seluas 6,5 hektar yang terdiri dari tanah di depan gedung Anshor sampai gedung al-Kahfi ditambah lapangan hijau pondok modern Gontor 3, kemudian diikuti oleh saudara-saudaranya yaitu Bpk. Dr. H. Syukri Ridwan dan Bpk. H.Ing. Dimyati Ridwan, hingga saat ini luas kampus pesantren mencapai 12,65 hektar (termasuk sawah dan pertanian pondok).
Ketika dirintis pada tahun 1988 oleh para alumni Gontor yang ada di Kediri, diantara Al-Ust. Drs. H. Hamam Tanthowi, M.Pd dan Al-Ust Zaenal Khoiri, S.Ag (Staf pengajar Pondok Modern Gontor 3 sampai sekarang). Pondok ini mulanya bernama “MAKRIFAT” yang merupakan kependekan dari, Monumen Abadi Keluarga Ridwan Fatimah (Ibu dari bapak Kafrawi Ridwan). Setelah diwakafkan kepada Pondok Modern Gontor pada tanggal 11 September 1993 namanya diubah menjadi “Pondok Modern Gontor 3 DARUL MA’RIFAT”. Hadir dalam penyerahan wakaf dan sekaligus peresmian pondok tersebut, Menteri Agama RI ketika itu, H. Tarmidzi Taher, KH. Drs. Kafrawi Ridwan yang mewakili pihak wakif dan Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasy, MA mewakili Pondok Modern Gontor sebagai penerima wakaf, dengan disaksikan tokoh-tokoh masyarakat Kediri, para pejabat pemerintah daerah, masyarakat serta keluarga besar wakif dan Pondok Modern Gontor 3 Darul Ma’rifat.
Rabu, 05 Mei 2010
Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor Pondok Modern Darussalam Gontor
Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah sebuah lembaga pendidikan Islam, tempat mendidik pemuda-pemuda dan tempat pemuda belajar ilmu pengetahuan, agama dan umum. Lembaga pendidikan ini diselenggarakan oleh pendiri dan pengasuh-pengasuhnya, bebas dari pengaruh segala aliran-aliran politik ataupun faham golongan-golongan.
BERJIWA PONDOK, BERSISTEM MODERN
Lembaga pendidikan ini berbentuk pondok dengan suatu kompleks tempat-tempat kediaman para siswa dan pengasuh-pengasuhnya, tempat belajar dan beribadah, tempat-tempat berekreasi, berolah raga dan sebagainya, beserta segala fasilitas perlengkapannya.
Pendidikan di pondok modern mengutamakan pembinaan akhlaq, pembentukan mental/karakter (character-building). Pelajarannya diselenggarakan menurut sistem sekolah yang modern, dengan menggunakan metodik dan didaktik modern, serta senantiasa memperhatikan perkembangan dalam sistem pendidikan dan pengajarannya.
Itulah sebabnya masyarakat menamakan lembaga ini pondok modern; yang modern bukanlah tentang ideologi atau fahamnya dalam soal-soal keagamaan, melainkan mengenai sistem pendidikan dan pengajaran yang digunakan.
Nama Pondok Modern adalah nama pemberian dari masyarakat. Adapun nama asli yang diberikan oleh pendirinya sendiri, didirikan pada tahun 1926, ialah “Darussalam”, Kampung Damai.
Pondok Modern terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur Indonesia. Desa ini terletak jauh dari kota ramai, yaitu lebih kurang 10 kilometer arah selatan dari kota Ponorogo, atau 40 kilometer dari kota Madiun (Jawa Timur).
Pondok modern merupakan suatu lingkungan pendidikan yang diliputi suasan tentram dan damai, sesuai dengan namanya “Darussalam” artinya “Kampung Damai”. Akan tetapi kedamaiannya bukanlah semata-mata disebabkan oleh letaknya yang jauh dari pengaruh keramaian kehidupan kota, melainkan juga oleh karena dinamika kehidupan di dalamnya yang diliputi oleh suasana ukhuwwah, gotong royong, semangat berkorban, dan penuh keikhlasan.
Pemuda-pemuda dari berbagai daerah dan suku bangsa indonesia juga dari berbagai golongan, hidup rukun dan damai. Di Pondok Modern persatuan nasional “Bhinneka Tunggal Ika” benar-benar dipraktekkan sejak dahulu.
RIWAYAT PONDOK MODERN: PATAH TUMBUH HILANG BERGANTI
Pada akhir abad yang lalu, sebenarnya di desa Gontor telah ada sebuah pondok atau pesantren yang agak besar. Tetapi di dalam suasana penjajahan, pondok tersebut mengalami kemunduran dan semakin lama semakin jauh dari kehidupan masyarakat, seperti halnya pondok-pondok yang lain pada masa itu. Akhlaq ummat menjadi rusak pula, karena terlepas dari ajaran-ajaran agama.
Dengan rahmat Allah SWT timbullah kesadaran di antara keturunan kyai pondok tersebut terhadap kemunduran pendidikan dan pengajaran islam serta kerusakan akhlaq masyarakat yang sangat menyedihkan itu. Timbul niat di dalam hati beliau hendak membangun kembali pondok yang hidup segan matipun tak mau itu. Maka diselidikilah sebab-sebab kemunduran itu, dan ditempuhlah jalan baru ke arah kemajuan pendidikan dan pengajaran agama islam.
Dengan kebulatan tekad, mulailah beliau menceburkan diri ke dalam pendidikan dan pengajaran agama islam dengan mendirikan dan membangun kembali pondok gontor pada tahun 12 Rabi’ul Awwal 1344 H/1926 m.
DARI DORONGAN RASA CINTA DAN TANGGUNG JAWAB
Dengan tekun, pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, tiga bersaudara: Ahmad Sahal, Zainuddin Fanani, dan Imam Zarkasyi,bermujahadah membangun pendidikan dan pengajaran islam dengan cara baru/modern,dengan landasan:
* rasa cinta kepada agama, nusa dan bangsa.
* rasa tanggung jawab terhadap kelangsungan dan kelanjutan usaha bapak-bapak dan ulama-ulama kita yang terdahulu dalam menyiarkan ajaran dan kebudayaan islam.
* rasa berkewajiban menunaikan tugas suci menegakkan kalimat ilahi dengan semata-mata karena mengharapkan keridhaan-Nya.
* kesadaran terhadap hajat ummat islam kepada pemimpin-pemimpin dan ulama-ulama yang cakap dan jujur.
* untuk kebahagiaan/kesejahteraan ummat manusia.
Hal-hal itulah yang mendorong Pendiri Pondok Modern untuk membangun kembali Pondok Gontor tadi. Hal-hal itu pulalah yang telah membangkitkan semangat berjuang, dan keikhlasan hati dalam segala gerak-usaha beliau di bidang pendidikan dan pengajaran ini.
Kesemuanya itu untuk keselamatan dan kesejahteraan ummat islam khususnya, dan kebahagiaan umat manusia pada umumnya.
Republika dan Telkom Gelar “Santri Indigo” di Gontor
Republika dan Telkom Gelar “Santri Indigo” di Gontor
GONTOR—Kali ini, Pondok Modern Darussalam Gontor mendapatkan kehormatan dari Harian Umum Republika dan PT Telkom Indonesia untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan acara “Santri Indigo”. Pelatihan internet pesantren dengan tema “Wahana Syiar Digital” ini merupakan kerjasama antara Telkom, Republika dan Pesantren. Dalam rangka pembangunan bangsa melalui pesantren, agar para santri memahami teknologi digital, sehingga dapat berperan bagi kemajuan bangsa. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut ini, Selasa-Rabu, 23-24 Maret 2010 lalu, merupakan tahap II angkatan keempat, yang sebelumnya telah dilaksanakan di berbagai pondok pesantren sejak Oktober 2009 silam.
Kegiatan yang bertempat di Pondok Modern Gontor 2, Madusari, Siman, Ponorogo, tersebut dilaksanakan dalam bentuk workshop dengan jumlah peserta sebanyak 100 orang. Menurut Mohammad Hatta Fahamsyah, Sekretaris Pelaksana, para peserta tersebut terdiri dari utusan sejumlah pondok pesantren yang berdekatan dengan tempat dilaksanakannya kegiatan ini. Setiap peserta yang diutus baik dari santri maupun ustadz disyaratkan mampu mengoperasikan perangkat komputer dan diharapkan bisa menularkan ilmu yang diperolehnya kepada rekan-rekannya dan pesantrennya.
Hatta mengungkapkan, secara rinci, para peserta yang mengikuti acara ini berasal dari 34 lembaga pendidikan atau pesantren. Sebagian besar terdiri dari Pondok Pesantren (PP) di daerah Ponorogo, yaitu PP. Darul Huda, PP. Al-Mawaddah 3, PP. Walisongo, PP. Al-Iman, PP. Muqoddasah, PP. Al-Islam, PP. Sulamul Huda, PP. Al-Mawaddah, PP. Babussalam, PP. Hudatul Muna, PP. Nahrul Ulum, PP. Nurul Qur’an, PP. Nurul Hikmah, PP. Darul A’dom, PP. Thoriqul Huda, PP. Al-Hasan, PP. Darul Fikri, PP. Darul Falah, PP. Darul Istiqomah, PP. Al-Falah, PP. Chasanul Hidayah, PP. Mambaul Huda, Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor 1, PM. Darussalam Gontor 2, PM. Gontor 3 Darul Ma’rifat, PM. Gontor 5 Darul Muttaqin, PM. Gontor 6 Darul Qiyam, PM. Darussalam Gontor Putri 1, PM. Darussalam Gontor Putri 3, PM. Darussalam Gontor Putri 5 dan Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat (PLMPM).
Selama dua hari, dari pagi hingga sore, setiap peserta duduk di depan laptop yang telah disediakan panitia sambil menyimak materi yang disampaikan setiap tutor. Pada hari pertama, para peserta diberikan motivasi dan teori tentang beberapa bidang ilmu digital yang diperlukan oleh mereka. Pada hari kedua, mereka diminta langsung melakukan praktek dengan komputer yang ada sesuai dengan materi yang sudah mereka dapatkan sehari sebelumnya. Mereka diminta membuat digital library, blog, membuat networking dan lain-lain.
Acara dibuka secara resmi oleh KH. Hasan Abdullah Sahal, Selasa (23/3) pagi. Dalam sambutannya, beliau mengatakan, pesantren tidak menolak teknologi akan tetapi pesantren haruslah memanfaatkannya dan mengawal teknologi agar berada di jalur yang benar. Sebelumnya, Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika, Ikhwanul Kiram, juga memberikan sambutannya. Ia meyakini bahwa Gontor mampu menggunakan teknologi untuk kepentingan dakwah.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai internet connection dan surfing dari Telkom Ponorogo.Setelah break dan shalat Dzuhur berjamaah, Purwoko, salah satu tutor pelatihan, menyampaikan materi “Etika dalam Blogger” dan setelah shalat Ashar, peserta diperkaya dengan materi “Teknik Menulis” dari Asep Nurzaman, Kepala Biro Republika Jawa Timur.
Adapun materi “Teori Blog” disampaikan Tim Republika sehari kemudian. Untuk materi yang satu ini, para peserta dipandu untuk memanfaatkan media blog yang berisi hal-hal bernuansa keislaman. Setelah itu, setiap peserta dibuat kagum oleh penampilan Ramaditya Adikara yang sangat inspiratif. Jurnalis dan Komposer tunanetra ini mengajarkan kepada setiap peserta bagaimana hidup dengan kekurangan yang ada namun memiliki kelebihan luar biasa. Ia memacu semangat peserta untuk berprestasi melalui dunia digital. Walaupun tidak bisa melihat, tapi ia mampu melakukan prestasi lebih daripada orang-orang yang dikarunia kesempurnaan fisik.
Sehabis Dzuhur, Indra Utoyo, Direktur IT dan Suplay PT Telkom, menyampaikan wacana “Internet sebagai Wahana Syiar Digital”. Katanya, sudah saatnya internet digunakan sebagai sarana untuk melakukan dakwah islamiyah. Hal-hal negatif yang ditimbulkan internet hendaknya diimbangi dengan nilai-nilai keislaman yang sarat dengan hal-hal positif. Di akhir acara, panitia memberikan hadiah berupa lima buah paket berisi HP kepada lima peserta dengan blog terbaik yang dibuat selama acara berlangsung.
Senin, 29 Maret 2010
Santri Dituntut Menjadi Pengawal Era Reformasi
PONOROGO--Kami merasa sedih melihat era keterbukaan di era informasi ini, "Yang haram dibuka luas, yang halal ditutup rapat", demikian dikatakan KH Hasan Abdullah Sahal, pimpinan dan pengasuh Pondok Modern Darussalam
Gontor Ponorogo - Jawa TImur. Hal ini disampaikan ketika membuka pelatihan Internet Pesantren "Wahana Syiar Digital" di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo - Jawa Timur. Oleh karena itu para Santri ingin jadi pendukung dan pengawal era informasi, sekaligus mengawasi dan mewaspadainya, agar terhindar dari hal-hal yang menyesatkan. Lebih khusus lagi dengan banyaknya website di inernet yang merusak,'' imbuhnya.
Pelatihan internet pesantren yang menargetkan agar para peserta membangun dan memiliki web ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telkom Indonesia Tbk bekerja sama dengan HU Republika.
Pelatihan yang diikuti oleh 100 peserta terdiri dari 75 santri dan 25 ustad ini digelar di aula pondok modern Darussalam Gontor 2 - Ponorogo Jawa Timur.
Dalam kesempatan yang sama pemimpin redaksi HU Republika Ichwanul Kiram Mashuri mengatakan bahwa "kemajuan teknologi tidak bisa ditolak, jika tidak menguasai internet akan ditelan zaman. Ibarat pedang bermata dua.
Internet masih banyak digunakan untuk hal negatif. Untuk itu kewajiban santri untuk memberi nilai positif pada internet". Kiram juga berharap agar pelatihan ini dapat terus digelar dipesantren-pesantren agar para santri bisa menjadi penetrasi informasi di dunia maya.
Perhelatan selama dua hari (23 - 24 Maret 2010) tersebut dihadiri oleh Customer Service Manager Telkom Regional V jatim Raden Lukman Hakim, CDC PT Telkom Bandung Murdono, dan Pemimpin Redaksi HU Republika Ikhwanul Kiram Mashuri, pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor 2 Husni Kamil Djaelani, SAg. dan segenap pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.
Dalam kesempatan yang sama Raden Lukman hakim sependapat bahwa ''Pelatihan Internet Pesantren ini harus mampu mebentuk individu yang punya budaya kreatif dalam memanfaatkan internet, sehingga muncul ide-ide yang baik yang bermanfaat bagi masyarakat,'' katanya.
Pelatihan yang akrab dengan sebutan Santri Indigo ini merupakan pelatihan tahap II angkatan ke 4 yang melibatkan 40 pesantren diwilayah Ponorogo dan sekitarnya. Untuk memberi motivasi kepada para peserta pelatihan juga menghadirkan Prof Imam Robandi, guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Dalam motivasinya Robandi mengatakan bahwa banyak yang gagal menguasasi ICT (Information Communication and Technology) karena tidak cerdas dalam menyikapinya. Maka, supaya efektif, ia menyarankan untuk menguasasi
ICT dengan cukup fokus pada teknologi terkini. ''Kuasailah teknologi dari yang paling belakang (keluaran terakhir) atau minimal ekornya. Bahkan, mempelajari ICT itu bisa dipotong-potong. Tapi, jangan menunda-nunda dengan alasan menunggu hadirnya teknologi terbaru,'' tutur pakar elektro yang sejak SMP suka mengutak-atik dan bongkar pasang radio, sekaligus memperbaikinya. Slamet Riyanto
Postong oleh Definisi pk 07:00
Sumber: Santri-Indigo.blogspot.com
Israel Batasi Akses Masuk Menuju Al Aqsa
JERUSALEM--Polisi Israel memperketat akses bagi para jamaah shalat ke Masjid Al Aqsa pada hari Senin (29/3), menyusul libur panjang umat Yahudi. Mereka yang diizinkan masuk hanyalah jamaah laki-laki berusia lima puluh tahun ke atas dan di atas pemegang kartu identitas biru. Mereka juga tidak akan mengizinkan pengunjung asing untuk memasuki al Haram al Syarif (al Quds).
Polisi tidak menjelaskan sampai kapan aturan itu diberlakukan. Mereka juga meningkatkan penjagaan di Jerusalem. Libur Paskah Yahudi akan dimulai petang ini sampai dua hari ke depan. Selain di Jerusalem, Israel juga memperketat pengawasan di Tepi Barat. "Ribuan polisi telah kami siagakan di seluruh penjuru kota," ujar pejabat kepolisian di Jerusalem, Nissim Edri, kepada Radio Israel. Mereka menempatkan pesonilnya di gerbang Kota Lama dan melakukan pemeriksaan ketat terhadap identitas warga Jerusalem.
Penjagaan lebih ketat dilakukan di sekitar Masjidil Aqsa, tempat di mana beberapa pekan lalu terjadi bentrok antara polisi dengan warga Jerusalem.
Ketegangan antara Palestina dengan Israel meninggi menyusul pembangunan 1.600 permukiman baru Israel di Jerusalem Timur. Berbarengan dengan itu, Israel juga membangun kembali sinagog tak jauh dari situs suci umat Muslim, Al Aqsa.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa petugas polisi Israel melakukan tur keliling kota tua dan mengadakan pertemuan dengan para pejabat senior Wakaf Islam. Pihak Wakaf Islam menegaskan perlunya untuk menghentikan masuknya pemukim Yahudi dari Gerbang Mugharaba ke area al Haram asy Syarif dan menghentikan provokasi Zionisme.
Red: siwi
Rep:
Sumber: MEO
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID
Skripsiku -"Konversi Agama-"
Mafruhan
الباب الأول
المقدمة
أ. خلفية البحث
فطر الله الإنسان منذ أن خلقه وكونه ومنحه العقل والإدراك، والكون الذى يقلب بصره فى ظاهره، وفكره فى باطنه، ثم يرتد إليه بصره وهو حسير وينكمش عقله وهو كليل رباًّ، خلقه ونظمه، وشد بعضه ببعض، حتى أفرغ عليه وحدة متماسكة، تنطق بوحدة الخالق المدبر وبهيمنته عليه، عن طريق العلم الذى لا يعزب عنه شئ، والحكمة التى لا تضل فى شئ، والقدره التى لاتعجز عن شئ، سبحانه لا تدركه الأبصار وهو يدرك الأبصار وهو اللطيف الخبير.
يقول الخبير فى العلم الاجتماعى، ماكس ويبير (Max Weber) أن تصرفات الناس و تصرفات الفرقة الاجتماعية تصدر من عهدهم وتمسكهم بالمنهج الاعتقادى المعين، وكانت ستسوقهم إلى الهدف والغرض فى حياتهم. وغير أن هذا الدين يكون عاملا فى تكوين تقدم الاقتصاد والسياسة وأنه أيضا يكون عاملا فى تكوين المناهج الاجتماعية .
يرى هندرو فوسفيتو (Hendropuspito)أن من فوائد الدين للمجتمع هى : التربية والسلامة ومراقبة الاجتماع وغرس الأخوة التى تعرف فى حالتهم الاجتماعية الدينية.
وكان أساس التدين هو الإعتقاد و الإيمان، ويحتاج إلى وقت طويل للوصول إليهما. وكانت ظواهر التحوّل الدّيني وقعت في قرية بليمبينج. وذهب بعضهم أن التحوّل الدّيني هو التحوّل الإعتقادى. وذهب الآخر أنه التحوّل من غير فهم الدين إلى فهم حقيقة الدين. ما العوامل التى تسبب كثيرا إلى التحوّل الدّيني؟ انطلاقا من المسألة المتقدمة حاول الباحث على تعبير العوامل التى تسبب إلى التحوّل الدّيني والآثار في الحياة النفسية والإجتماعية لسكان قرية بليمبينج.
ويرجو كل إنسان أن يكون عيشه فى هذه الدنيا سعيدا وآمنا من جميع المنقلبات، وكذلك الدين أنه لا يحث أمته الشدة ولا يكره الناس على اتباع والاعتقاد به.
إن الدين والحياة جزءان لايتجزءان، لأن الدين ذو دور هام في تكوين شخصية الفرد والاجتماع، وذلك في معاملتهم مع الخالق ومع الناس. فمن معنى "الدين" يفهم الباحث بعض أدواره فى حياة الإنسان، اجتماعية كانت أم فردية. ومن دوره فى الحياة الاجتماعية أنه يحثهم على الإخاء والمساوات وأنه يفوقهم على الأمور أو المسائل المبرزة التى لا يمكنهم تحليلها بعقولهم، لانحصار قدرتهم بذلك. من هذه الحالة انطلق الناس إلى الحاجة الدينية ليعيشوا سعداء فى هذه الدنيا.
وأما من دوره فى الحياة الفردية أنه يدعو جميع الأفراد على العمل والعبادة رجاء لرحمة الخالق وغفرانه، وأنه يحثه بالمعروف وينهى عن المنكر، ويأمر بالصدق، وبالوفاء بالعهد، وبحفظ أمانات لنفسه من الأعمال الحسنة ما لا يمكن الباحث ذكرها تفصيلية.
كان مجتمع قرية بليمبينج يتدينون النصرانية والإسلام، ويرى الباحث الشذوذ والانحراف و الأسباب أو الأمور من العوامل الهامّة الّتى دعت إلى التّحول الدّينى هي، تأثير البيئة، تأثير التربية، الحالة الباطنية، و الهداية من الله. وذلك بظهور التحوّل الدّينى فى مجتمع هذه القرية، أن يكون هذا التحوّل الدّينى من النصرانية إلى الإسلام.
بهذه الظاهرة يرى الباحث بعض العوامل التي تدفع إلى التحوّل الدّيني. ومماانطلق الباحث ببحث الأمور الأخرى التى تسبب إلى التحوّل الدّينى وآثار ذلك فى مجتمع قرية بليمبينج.
إنّ الدين من الحاجة الأساسية للأمّة في حياته الفردية والاجتماعية ، فالناس يعتمد على دينه اعتمادا حقيقياّ للوصول إلى سعادته الدنيوية والأخروية. فعلم الاجتماع ذات أهمية كبرى في تكوين النظام الاجتماعى .
ب. تحديد المسألة
ولئلا يتّسع هذا البحث فحدد الباحث هذه المسألة فى، ما هي حقيقة تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري ويتولد منها الأمور الآتية :
1. ما هي النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني ؟
2. ما هي العوامل والاسباب الّتى تدفع إلى التحوّل الدّيني ؟
3. ما آثار التحوّل الدّيني فى الحياة النفسية و الاجتماعية لمجتمع تلك القرية ؟
ج. أهداف البحث
ومن أهداف هذا البحث وهي :
1. معرفة النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني
2. معرفة العوامل والاسباب الّتى تدفع إلى التحوّل الدّيني
3. معرفة آثار التحوّل الدّيني فى الحياة النفسية و الاجتماعية لمجتمع قرية بليمبينج
د. أهمّية البحث
يرجو الباحث من كتابة هذا البحث منافع كثيرة خاصا للمجتمع قرية بليمبينج والقارئين عاما، ومنها :
1. ترقية الطاعة الدّينية
2. زيادة معلومة المرء عن دينه
3. تكوين الأخوّة المتينة في الحياة الاجتماعية للحصول إلى الغاية المرجوّة في خدمة الله.
4. زيادة الثروة العلمية فى البحث العلمي، و حمل طلاب الجامعة لكلية أصول الدين قسم مقارنة الأديان إلى تفكير عميق لهذه المسألة، خصوصا في البحث الميداني، وجامعة دارالسلام عموما.
ه. البحوث السابقة
إنّ هذا البحث لم يقم أحد ببحثه ولذلك عزم الباحث على بيان العوامل الّتي تدفع إلى التحوّل الدّيني . ولسهولة هذا البحث قدم الباحث الدراسة السابقة، وهي:
1. البحث الذي كتبه هير أحمدي طالب الجامعة كلية أصول الدين قسم مقارنة الأديان بجامعة دارالسلام الإسلامية في السنة 2004 باالموضوع " التحول الدّيني أسبابه وآثاره في مجتمع قرية كليفو سوكو فونوروكو" بحث هذا الباحث عن أسباب التحوّل الدّيني وآثاره في مجتمع قرية كليفو سوكو فونوروكو ، إما التحول من الإسلام إلى الكاثوليكية أو عكسه. ومن هذا البحث المتقدم لم يجد الباحث التساوى في الهدف، ولم يتكلم عن العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني. فلذلك رغب الباحث رغبة شديدة في بحث العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني في هذا الموضوع وهو تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري.
2. البحث الذي كتبه كيسا قور بانا طالب الجامعة كلية أصول الدين قسم مقارنة الأديان بجامعة دارالسلام الإسلامية في السنة 2004 باالموضوع " تحريض التحوّل الدّيني من النصارى إلى الإسلام في بعض الأشخاص بسكان جاكرتا الجنوبية " بحث هذا الباحث عن العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني من النصارى إلى الإسلام في مجتمع سكان جاكرتا الجنوبية . ومن هذا البحث المتقدم لم يجد الباحث التساوى في الهدف و كذلك إختلف في الآ ثار التحوّل الدّيني، ومن هذا البحث المتقدم لم يتكلم عن آثار التحوّل الدّيني في نظرة النفسية و الاجتماعية. فلذلك رغب الباحث رغبة شديدة في بحث آثار التحوّل الدّيني في النظرة النفسية و الاجتماعية في هذا الموضوع وهو تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري.
و بحث الباحث في بحثه عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري والعوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني و آثار التحوّل الدّيني في نظر النفسية و الاجتماعية. ويرجع الباحث فى بحثه إلى بعض الكتب المؤلفة لها والحوار مع مجتمع هذه القرية للكشف عن أسباب وآثار التحوّل الدّينى، و فى هذا البحث يريد الباحث البحث عن المسألة خصوصا ما يتعلق بأسباب التحوّل الدّينى من النصرانية إلى الإسلام وآثاره فى النفسية و لمجتمع قرية بليمبينج.
و. الإطار النظري للبحث
إنّ من جرى عليه عمليّة التحوّل الدّيني من الناس مسبّب إلى وجود الهداية من الله والفساد الاقتصادى والوعى الدّيني والإضطراب عن دينيهم السابق، و من هذا التحوّل الدّيني آثار على المجتمع في المعاشرة، وذلك كما تظهر من الحقائق التى حصله الباحث في الاستفتاء والمقابلة مع بعض المؤلّفين بقرية بليمبينج.
هذا البحث من نوع الدراسة الميدانية ويتكلم فيه عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام في بقرية بليمبينج كوره كديري عن العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني .
وللحصول على الحقائق العلمية في هذا البحث إعتمد الباحث على دراسة اجتماعية (Sosiological Approach)حيث رأى الباحث المعاشرة بين مجتمع قرية بليمبينج مع بعض المؤلّفين، واستخدام الباحث دراسة نفسية(Physicological Approach) من حيث وجد الباحث الأثر النفسي الذي ظهر من بعض المؤلّفين بقرية بليمبينج.
ز. منهج البحث
والمنهج الّذي استخدمه الباحث فيما يلي : نوع البحث هذا البحث عن التحوّل الدّيني في نظر الإجتماع الدّيني. وهذا نوع الدّراسة الميدانّية. ثم في نوع الحقائق ومصادرها، يعتمد الباحث في كتابة بحثه على الحقائق والمصادر الموثّقة ، وذلك بالمقابلة لمعرفة العوامل التى تدفع إلى التحوّل الديني وأثره فى الحياة الاجتماعية. وأما فى تعريف التحوّل الدّيني وأثره فى الحياة الاجتماعية فاستخدم الباحث بالمنهج الوثائقية.
منهج جمع الحقائق والمنهج الذى سلك عليه الباحث للحصول على الحقائق الموثقة في كتابة هذا الباحث هي:
1. طريقة الملاحظة (Observasi)
هو جمع الحقائق بالنظر والملاحظة مباشرة إلى مكان البحث من غير أن يستفيد أية وسيلة. يستفيده الباحث لمعرفة تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج والأمور المتعلقة بها.
2. الوثائق أوالكتاب (Documentary)
المنهج الوثائقى أوالكتابي هو طلب الحقائق من الوثائق وتشتمل ذلك على الكتاب والجريدة والمجلة وما أشبه ذلك . وفي هذا البحث اتّخذ الباحث هذا المنهج الوثائقي أوالكتابي للحصول على الحقائق من تعاريف التّحول الدّيني في نظر المجتمع الدّيني وعوامله وتأثيره نحو المجتمع الدّيني .
3. المقابلة غير منظمة (Unstructured interviewing)
المقابلة غير منظمة هي المنهج للحصول على الحقائق بطريقة السؤال والجواب ، قام به نفران أو أكثر بتوجيه الأسئلة غير منظّمة مستهدفا إلى الموضوع كوسيلة مباشرة للاستطلاع على الحقائق الخبريّة. وهذا البحث وجّه الباحث الحوار إلى من جرى عليه عملية التحوّل الدّيني.
فتحليل الحقائق، استخدم الباحث منهج الوصفي الكيفي (Deskriptif Kualitatif) والوصفي لغة هو تصور الشيئ علي هيئة الحقيقة. أما البحث الوصفي هو البحث لجمع الأخبار عن البادرة التى ظهرت حين البحث، باستخدام الحقائق الموجودة من الملاحظة والحوار.
وفي تحليل الحقائق التى حصل عليها الباحث في الدراسة الميدانية بقرية بليمبينج عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام، استخدم الباحث الطريقة الإستنتاجية (Inductive Methode)، وهى الطريقة لجمع الحقائق الخاصة ثم تستخرج منها الحقائق العامة. استخدم الباحث هذه الطريقة لأخذ الاستنباط من الحقائق التى حصل عليها الباحث في هذه الدراسة.
ح. تنظيم كتابة تقرير البحث
ليكون البحث منظّما وليحصل الباحث على الغاية المرجوّة وسهولة البلوغ إلى الأفكار ، قسّم الباحث إلى أربعة أبواب و هي: الباب الأوّل، يحتوى على مقدّمة البحث، فيها يتكلّم عن خلفيّة البحث ثمّ تحديد المسألة، أهداف وأهمية البحث، البحث السابقة ويليها الإطار النظري للباحث، منهج البحث و تنظيم كتابة تقرير البحث.وفي الباب الثاني، في هذا الباب يتحدّث عن الصورة العامة عن أحوال قرية بليمبينج كوره كديري و يشمل على موقع قرية بلمبينج الجغرافي، أحوال المجتمع قرية بلمبينج، الفرقة المجتمع المختلفة هما المسلمون و النصرانيون، النشاطات الدينية في قرية بلمبينج.
وأما فى الباب الثالث، في هذا الباب يتكلم عن النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني و يشمل على فصلين: الفصل الأول: العوامل التي دعت بعض المجتمع قرية بليمبينج إلى التحوّل، العوامل الظاهرية والعوامل الباطنية وكذلك الدواعى إلى التحوّل الدّينى ثم خلفية الحياة الدينية. والفصل الثاني: آثار التحوّل الدّينى، آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية وآثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية. والباب الرابع فيه خاتمه هذا البحث وهي تتكوّن الاستنتاج والاقتراحات.
الباب الثانى
الصورة العامة عن أحوال قرية بليمبينج كوره كديري
أ. موقع قرية بليمبينج الجغرافي
قرية بليمبينج هى إحدى القرى فى مركز كوره ومدينة كديرى. هذه القرية تقع على مسافة عشرة كيلو أمتار من فى مركز كوره إلى الجهة الغربية الشمالية قدر إثنا عشر كيلو متر من مدينة كديرى. وشمال بليمبينج قرية نجسم (Ngasem) وشرق قرية كايونان (Kayunan)وجنوبها قرية نجلومبانج (Nglumbang) وغربها قرية سيدوموليو(Sidomulyo) .
ووسع قرية بليمبينج قدر 252,709 هكتارا تقريبا، وسيأتى بيانه تفصيليا كما بلى:
1. وسع الأرض للزراعة : 126 هكتارا
2. وسع الأرض للمبانى : 49 هكتارا
3. وسع الأرض للحديقة : 63 هكتارا
4. وسع الأرض المختلفة : 14,709 هكتارا
المجموع : 252,709 هكتارا
ب. أحوال المجتمع قرية بليمبينج
و بلغ عدد سكان قرية بليمبينج 2644 شحصا، المشتمل فيها 750 رئيس العائلة (KK) و 1335 منهم الرجال و 1309 منهم النساء فعدد الرجال 26 أكثر من النساء، وبلغ عدد سكانها من المسلمين 2562 و 82 منهم النصارى، وهذا على حسب الإحصاء العام 2008.
من الأعمال التى اكتسبها السكان لسد حاجاتهم اليومية هى، الزراعة و ويرسوستا (Wiraswasta)، والعامل فى المكاتب الحكومية، وغيرها من مجالات الأعمال، وسيأتى الباحث ببيانها تفصيلية:
مجالات الأعمال سكان بليمبينج
البيان عدد السكان الرقم
الفلاح 442 نفرا 1
مساعد الفلاح 506 نفرا 2
(خصوصى) Wiraswasta 85 نفرا 3
التاجر 96 نفرا 4
عشكرى 4 انفار 5
الخادم 8 انفار 6
متوقف الموظف فى الحكومية (1) نفرا واحد 7
وكان مجتمع قرية بليمبينج تنقسم إلى ثلاثة فرق من فرقة المجتمع الصغيرة والمقصود بها لترقية الصلح عند حياتهم وثلاثة فرق كونت رئيس القرية هى : أربعة فرق فى صلح الناس (Rukun Warga/RW) و واحد وعشرون فرقة صلح الجوار (Rukun Tetangga/RT). وفرقة واحدة من فرقة (PKK).
وأما من الناحية الدينية، أن مجتمع قرية بليمبينج على الغالب يتدين دين الإسلام وقليل منهم من يتدين دينا غيره كالنصرانية. وأما من ناحية منظمة المجتمع الدينية هم يتدخلون إلى منظمة نهضة العلماء على الأكثرية ومن بعض القلائل منهم يشاركون مؤسسة الدعوة الإسلامية الإندونيسية (LDII) وعدد جماعته فقط أسرة واحدة، ووجود الخلافات بينهم فى المنظمات الدينية بين نهضة العلماء والمؤسسة الدعوة الإسلامية الإندونيسية ولم يحد نزاع البدنى يسبب اهلاك اتحاد المجتمع، واحوال يعيشون فى صلح وسعيد.
كانت معيشة مجتمع بليمبينج الفلاحة وبعضهم التجارة والموظف الحكومى وجنود الوطن وغيرها. حدثت المعاملة بين اصحاب الديانات فى امر الزراعة ولايفرق بينهم من اى الديانة ولكنهم عملوا معا. طلب المسلمون المساعدة النصرانيون وكذلك عكسها. المسلمون أقرب المعاملة مع النصرانيون، وأبعدها بين النصرانيين مع جماعة المؤسسة الدعوة الإسلامية الإندونيسية.
بجانب المعاملة فى امر الزراعة هناك المعاملة فى امر أخرى كما فى التجارة، إطعام الطعام، اعتقد مجتمع بليمبينج فى هذه المسألة رزق من الله ولا يفكر عن حرمها كل الطعام حسنة او طيبة ولو من اصحاب الديانة. وهم يعتقدون من يرمى الطعام سينال البلاء او المصيبة ومن نوع الادب غير جيدة فى المجتمع فلذك هم يقبلون الطعام من أصحاب الديانة.
و المعاملة فى امر أخرى، صلة الرحم فى عيد المسلم واحترام أصحاب الديانة عند شهر رمضان وحضورهم حينما اصحاب احد جارهم المصيبة وغيرها. أساس قيام مجتمع بليمبينج وجود حفظ المعاملة بينهم وايجاد الادب الحسنة ويقرر أخلاق الانسان المقبولة وسط حياة المجتمع وسير النظوم للوصول إلى صلح وسعادة فى معيشة المجتمع كما يلى:
1. التراحم بين الشيوخ والتعاون و عدم الإبتعاد من المجتمع
2. وجود الإحترام من الشباب على الشيوخ اما عند أسراته وجاره
3. وجود الحب بين الأصحاب المسويات فى العمر
4. وجود الحب الشباب على أصغر منه علم آباء الأدب الحسنة أبنائهم ويحثهم فاستعمال كل يوم وهذه الأمور المهمة فى المجتمع.
ج. فرق المجتمع المختلفة
يتفرق مجتمع بلمبينج فى تدينهم إلى فرقتين، الفرقة الإسلامية والفرقة النصرانية، فالأولى هم الذين يتدينون الإسلام والثانية هم الذين يتدينون النصرانية، هم:
1. المسلمون
على حسب الإحصاء العام 2008 بلغ عدد مجتمع بليمبينج المتدينين بالإسلام 2562 أو 96,79 فى المائة من عدد المجتمع كلهم. ومن الأغلب أنهم المجتمع الأصليين فى هذه القرية، منهم من كان تدينهم منذ صغرهم وكذلك بسبب تحول دينهم من النصرانية إلى الإسلام.
نظرا من المظاهر الاجتماعية الاقتصادية، نجد كثرا من أسرة المسلمين فقراء. والأسرة الفقراء من المسلمين بلغ عددهم 50 فى المائة من عدد المجتمع كلهم. وهذا المظهر واضحة من مهنتهم، ولكونهم الفلاحين وخدام الفلاحين.
عقيدتهم هى الاعتقاد بوجود الرب الأحد (الله سبحانه وتعالى). و علم التوحيد يعنى العلم الباحث عن وحدة الله، فالرب عندهم هو الواحد الخالق لهذه الكائنات، القادر على كل شيء، البقى، العليم، المقدم، القيوم، البديع، الحى، البصير، السميع، ومنهج عقيدتهم أيضا ملخص فى أركان إيمانهم: الإيمان بالله، الإيمان يملائكته، الإيمان برسوله، الإيمان بكتبه، الإيمان بيوم القيامة، الإيمان بالقضاء خيره وشره.
ولمسلمى بليمبينج عقيدة، عقيدة فى الإسلام هو إفراد الله فى العبودية والحضوع والإنقياد لشرائعه. قال الله تعالى فى كتابه الكريم:
1. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (الإحلاص: 1-4)
2. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (الفاتحة: 5)
3. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (الأنعام: 79)
وأمة رسول الله محمد صلى الله عليه وسلم مكلفون بالواجبات، منها: أولا، قراءة الشهادتين (أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله)، وثانيا، إقامة الصلوات الخمس (الصبح، الظهر، العصر، المغرب، العشاء)، ثالثا، إيتاء الزكات (الفطر والمال)، رابعا، الصوم فى شهر رمضان، خامسا، الحج إلى بيت الله لمن استطاع إليه سبيلا. ولهم كتاب مقدس، القرآن الكريم الذى هو من وحى الله ويكون هداية ودستور للناس.
النظم فى الإسلام يعلمنا فى معيشة البشر من العوامل الآتية:
1. إحترام الحواس وعقل الإنسان.
2. المساواة بين الرجال والنساء بدخول الجنة.
3. حفظ القيم الإنسانية وقبول العادات التى لإبتعارض الدين.
4. شهادة وجود شعوب وقبائل واللغات المتنوعة والجلود الملونة.
5. إحترام المرء على أعماله الصالحة.
ومن العادات التى انتشرت من بين مسلمى بلمبينج هي إلقاء السلام فى معاملتهم ومعاشرتهم اليومية وفى المناسبات الأخرى كالاجتماعات رسمية كانت أم غير رسمية، يعنى بقول "السلام عليكم ورحمة الله وبركاته" ويقصد بذلك اللفظ ابتغاء مرضات الله والثبوت فى أخوتهم الإسلامية.
حرم مسلمو بليمبينج لحم الحنزير والكلب وغير هما من لحوم الحيوانات المحرمة أكلها، وكل حيوان أهل لغير الله به كما أشار إليهم القرآن أنهم إذا ذبحوا الحيوانات فأول مايبدؤون قراءة البسملة.
ومن أراد النكاح من مسلمى بلمبينج، فنكاحه مسجل فى مكتب الشؤون الدينية أى (KUA) فى مركز كوره. ويعقد النكاح أمام موظف تسجيل النكاح أى (PPN) والولى والشاهدين، ثم عقد وليهما حفلة النكاح بدعوة أقربائهم وجيرانهم والمجتمع إليها إعلاما لهم.
ولمسلمى هذه القرية الاتحاد الديني يعرف باتحاد تعمير المسجد، وكان يتكون من الرئيس ونائبه والسكرتير وقسم المالية وجميع الأعضاء المتورطون أنفسهم بهذا الاتحاد. يقوم هذا الاتحاد بتنفيذ الأنشطة الدينية الإسلامية والتنسيق لمعاملة المسلمين الداخلية أو الخارجية، وذلك يعرف من قيامهم بأعمالهم الدينية اليومية.
واذا وقعت المصيبة فى هذه القرية مثل المتوفى او مات احد من اصحابهم، فحضر جميع اصحابهم لأداء الزيارة لأهل الميت وهم يتبعون حتى المقبرة واشتراكوا فى آداء الدعاء لسلامة الميت ولأهل الميت. وجود الحفلات (Selamatan) هذا التهليل فى إصطلاح معتقد الإسلام.
1. فرقة المجتمع النصرانية
بدأ تدين مجتمع بلمبينج باالنصرانية فى سنة ألف وتسع مائة وخمس وستين 1965، وأول نشرها جاء راهب (Romo) أندرى أرصو (Andriarso) من سيدوريجو (Sidorejo) فارى (Pare) إلى هذه القرية، وأول من يدخل إلى هذا الدين هم من أعضاء الحركة الشيوعية بإندونيسيا S PKI 30.G
من الوثائق عند حكومة بليمبينج (Blimbing) بلغ عدد متديني النصرانية فيها 82 نفرا أو نحو 3,20 فى المائة وأكثرهم السكان الأصليون فى بليمبينج وبعضهم المجيئون كما كان المسلمون فيها، منهم من كان يتدين منذ صغرهم وكذلك بسبب الدعوة. نظرا من الحالة الاقتصادية والاجتماعية كاد أن يكون التساوي بين متديني النصرانية في الشقاء كانوا أم فى السعادة لكون الحالة الشقية فيهم فى الخمسين من المائة والحالة السعيدة كذلك.
النصرانية هى اصطلاح خاص فى القرآن الكريم على شريعة نبي عيسى عليه السلام بعد أن فسدت أخلاق اليهود، وهذه الشريعة لجميع اليهود ولكنهم لا يقبلونها حتى بعد وفاة عيسى عليه السلام واليهود ينشرون هذه الشريعة خارج قومهم.
النصرانية هى إحدى الديانات السماوية وتشبيه الإعتقاد فى دين الوحيى عيسى على رسالة الله الذى أوجب استمرار الأنبياء السابقة. لاتظنوا أن مجيئى هنا أن أغيّر أحكام التورات أو كتب الأنبياء ولكن مجيئى سأغير إلى إتمامه.
لكل ديانة عقيدة وعقيدة الديانات السماوية واحدة إلا أن النصارى اليوم قد إنحرفوا عن العقيدة الصحيحة التى حملها عيسى عليه السلام، وتلك الإنحرافات يتمثل بعضها فيما يلى:
1. المسيح فى إعتقادهم إنسان وهو فى نفس الوقب إله.
2. وجود ورثة الذنب.
3. المسيح تمثيل الله وصلبه لتكفير خطايا البشر.
4. العودة أويوم البعث يعنى عندهم البعث من الموات.
مفهوم التثليث عند المسيحية، الإله واحد ولكن يتكون من ثلاثة آلهة، وهى إله الأب وإله الإبن والروح القدس. والمسيحيون إعتقدوا طبيعة الإله هى إله الأب وإله الإبن والروح القدس.
الكتب المقبولة عند المسيحية (العهد القديم والعهد الجديد)، الأناجيل المعتيرة عند المسيحين هي:
1. إنجيل متيوس (من اللغة العبرانية أو السوريانية ويترجم إلى اللغة اليونانية والمترجم مجهول)
2. إنجيل مرقس (إنتشار النصارى فى أفريقيا الشمالية ومصر وروما)
3. إنجيل لوقس وهو يهودى مساعد بولوس لحل جميع القضايا.
4. إنجيل يوحانيس يتعلق بالتثليث، بحيث يكون المسيح إلها فى أول تاريح المسيحسين.
عقيدة النصرانية هى الإيمان بوجود إله واحد وهو يسوس كريستوس عند متديني النصرانية فى بلمبينج يعتقدون أنه ابن الله البقى وليس من جنس الناس كما بينه الكتاب "الله هو إله الأب فى الجنة" (متيوس 2-3) يعنى: هو إله الأب البقاء بقراره، وتقريراته، وخيراته الحرة والخفية، خالق الدنيا وما فيها، يرفع الناس فى الحياة الإلهية. وما سقط أمه آدم إنسان فإنه لايدعه ولكن يهديه إلى صراط كريستوس صفات الله المحبوب والغنى عن المخلوقات. (Kol : 1:15). فقبل وجود الزمن، فالناس مختارون "قد عرفهم الأب وعينهم قديما، يساوى بصفات ابنه، ليكون الابن الأول بين الإخوان" (Rm. 8:29). عقيدتهم كذلك الإيمان بإله المرموز بـ "التثليث" يعنى : الله واحد فى القدرة وثلاثة فى الأنفس، والأنفس الثلاثة تعنى : إله الأب وإله الابن والروح القدس، ولكن عنده القدرة الإلهية الواحدة وهو بذلك واحد.
وكان للإنسان شرط قبل دخول النصارى، وذلك قراءة الشهادة ما يلى : "بسم الأب والابن والروح القدس فى الجنة: آمين. ثم يشهد – يا أبانا فى الجنة اسمك محمود، وآت سلطتك، ولتكن إرادتك فى الدنيا كما كانت فى الجنة، آتنا اليوم واعف عنا خطيئتنا كما عفونا عن المخطئ علينا، واحفظنا وادخلنا فى التجريبات ولكن دعنا من الخبيث عنها آمين".
هذه الشهادة أو الوعد قالها النصرانية عند المعمودية (Pembabtisan) أو قبول إيمان النصارى أمام الراهب (Romo/Pastur). مفهوم المعمودية عند النصرانية هى التقرير بالإيمان و بنظمه الموجودة فى النصرانية، وحينئد أنه مؤمن بالإله الواحد الثلاثة. ولهم كتاب مقدس المسمى بالإنجيل كوحى الله الذى هو مصدر تعاليم النصرانية.
كما كانت الأديان غير النصرانية من العادات الدينية، فإن النصرانية ينشرون بعض العادات الدينية بينهم، ليصلوا الرحم ويعاملوا غيرهم. بمثل القول التالى "صباح الخير" (Sugeng Injing)، حين اللقاء بغيرهم أو عند الاحتفالات الرسمية وغيرها. فى بلمبينج كانيسة واحدة حيث اتخذها متدينو النصرانية للعبادة مرة واحدة فى الأسبوع.
ولمن أراد النكاح من أمة النصرانية، فنكاحه مكتوب فى الوثائق المدونة (Catatan Sipil) الموجد فى مركز كوره. وقبل عقد النكاح رعى العاقدان للنكاح بالتربية المتعلقة بالإيمان الاقتصاد الأسرة طوال ثلاثة أشهر، ثم يعثد النكاح أمام الراهب (Romo) والشاهدين من رجال الكنيسة. وقال العاقدون تالعهد فى النكاح الذى بكه الراهب أو أنكحتك باقدس، ثم عقد الوالدين من كليهما حفلة النكاح فيها داعيا جميع الأقاريب والجيران إلى بيتهما.
د. النشاطات الدينية في قرية بليمبينج
1. الإسلام
من النشاطات الدينية التى قام المسلمون فى قرية بليمبينج كانوا يصلون الصلوات الخمس، يقيمونها بالجماعة أو الفردي. وعند صلاة المغرب والعشاء والتراويح كانوا يصلون بالجماعة فى المساجد. وأمابالظهر والعصر والصبح فيؤدون منفردين أو بالجماعة فى بيوتهم. وبالعيد (عيد الفطر وعيد الأضحى) فأكثرهم يصلون جماعة فى المساجد.
وبعدد ركعات التراويح، فأكترهم يصلون بعشرين ركعة، ولا يوجد فى تلك القرية مسجد لتأدية صلاة التراويح بثمانى ركعات. وأنهم يصومون فى شهر رمضان ويقومون بالعبادات المسنونة الأخرى، مثل الإفطار الجماعى والصلاة التراويح وقراءة القرآن ليلة رمضان فى المساجد أو المصليات إلى أن يختتموا على الأقل مرة فى الشهر، القرآن الكريم الذى يشمل على القوانين الإلهية للوصول إلى سعادة الحياة الدنيوية ولأخروية.
أنزل الله قرآنا عربيا لأن نزوله فى العرب مطابق بقومه. نزول القرآن الكريم فى 22 سنة وشهرين و22 يوما ويتكون من ثلاثين جوءا ويتكون من مائة وأربع عشرة سورة وست آلاف وستمائة وست وستون آية. وتنقسم على سورتين هما السورة المدنية والسورة المكية.
وفى هذا الشهر كانوا يقومون بذكرى ليلة القدر، ويؤدون واجبهم بإيتاء الزكاة (زكاة الفطر أو المال)، ثم يعطون إلى مستحقيه من الفقراء والمساكين. ومن النشاطات التى قام المسلمون بتنفيذها قبل مجيء يوم عيد الفطر هي زيارة قبور آبائهم وأجدادهم. هذه الزيارة هى العادة المحمولة من أجدادهم أو أنها العادة المحيلة المستمرة إلى اليوم.
لمسلمى بليمبينج أعياد، هى: عيد مولد محمد صلى الله عليه وسلم، إسرائه ومعراجة، ونزول القرآن، وليلة القدر، وعيد الفطر، وعيد الأضحى. ولذكرى هذه الأعياد كانوا يقيمون حفلا دينيا بالعبادات والذكرى والدعاء مثال ذلك برنامج "التبليغ الأكبر"، وذلك بدعوة أحد الدعاة الشاهر من خارج الدائرة. فيعقد هذا البرنامج تارة فى المسجد وتارة أخرى فى الميدان.
بعد تمامهم من صلاة عيد الفطر كانوا يتبادلون التهانى والتزاود، فيه يتعاطفون ويتراحمون، وفيه ويتجملون ويتزينون، وفيه يتمتعون بطيبات ما رزق الله، وفيه يوثقون فيما بينهم عرى المحبة والإخاء، وبعد صلاة عيد الأضحى كانوا يذنحون غنما أو بقرا ثم يوازعون لحومها إلى مساكنهم وفقرائهم.
لمسلمى بليمبينج فرق العبادات فى كل تفاوق الجيران(RT) كفرقة جماعة التهليل، فرقة للرجال وفرقة للنساء. وهؤلاء يقومون بهذا البرنامج فى كل أسبوع مداومين حيث أن المكان مقرر على التتابع فى بيت إحدى الجماعة، وفى ذلك يقرأون السور من القرآن مثل سورة "يس" والأدعية المأثورة ثم تعقد فى نهاية البرنامج التوعية الدينية والتضيف من المأكولات والمشروبات المعدة من أهل اليبت.
وإذا مات أحد منهم فيسارعون إلى تدبير هذه الجنازة بغسلها وتكفينها وصلاتها ودفنها، فالمسؤول بتنفيذ هذا الأمر هو رئيس شؤون الدينية (Modin) لهذه القرية. وعقد أهل هذه الجنازة ذكرى الموت (Selamatan/Kenduri) فى اليوم السابع والمائة والسنة والسنتين وثلاث سنوات من يوم موتها. يستهدف من هذا البرنامج هدفين، الأول : لعادة الجاوية (Kejawen) تعنى التضيف الدينى الذى اشترك فيها جيرانهم وأقرباؤهم، الثانى لإقامة شريعة الإسلام وذلك بقراءة التهليل (من الصورة القصيرة فى القرآن والأدعية المأثورة) رجاءا لسلامة الميت من عذاب القبر ولسلامتهم فى الدنيا والآخرة.
أما أساس المسلمين والمسلمات يعنى، القرآن الكريم، والحديث النبوى. والقرآن الكريم هو كلام الله الذى أوحى إلى رسوله بوسيلة جبريل. وأما الحديث النبوى هو بيان القرآن الكريم من قول وعمل وتقرير نبى محمد صلى الله عليه وسلم لأمته.
4. النصارى
للنصرانية بتلك القرية فرق العبادات فى كل تفاوق الجيران .(RT/Rukun Tetangga) فرقة تشمل على الأمهات وفرقة تشمل على الآباء. هذه النشاطة عقدوها النصرانية مرة فى الأسبوع متوالية على حسب الدور فى تلك الفرقة. ولكل فرقة المعلم فى الدين حيث يرأس هذا البرنامج، وذلك أن يقرأ الرئيس بعض السور من الإنجيل ثم عقد التفكر والتأمل الجماعى. ثم اختتمت هذه النشاطة بأكل المأكولات وشرب المشروبات المهيأء من أهل البيت.
للنصرانية أعياد قاموا بذكرى ها، منها : عيد الميلاد (عيسى المسيح)، عيد الفصح (Paskah)وغيرهما. وفى يوم عيد الملاد عقد النصرانية القربة القدسية (Misa Kudus) أو القربة الميلادية (Misa Natal) عند الليل. وبعد العبادة الميلادية فى الكنيسة، أنهم قاموا بذكرى الميلاد بالزيارة إلى الأقرباء النصرانية.
الباب الثالث
النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني
الفصل الأول : العوامل التي دعت بعض المجتمع قرية بليمبينج إلى التحوّل الدّيني
فى هذه الحياة الحاضرة يشعر الإنسان أنه لا يستطيع أن يترك دينه، لأنه متى وقع فى مسألة ما لا يمكنها تحليلها بعقلها فيراجع أمره إلى القوى فوق القوى الإنسانية، وتوجد ذلك فى الدين. لأنه يعتقد أن للدين قوة فوق قوة عقله ويكون مرجعا له فى تحليل الصعوبات فى الحياة الدنيوية.
فبتقدم الزمان وحياته الدينية ظهرت بعض الأخلاق الإنسانية الدينية المائلة إلى الانحراف، منها قضية التحوّل الدّينى من دين إلى دين من بين معتقديه، مثل ماوقع فى بلادنا إندونيسيا.
وإن قرية بلمبينج هي إحدى القرى فى كديرى وتكون موضع بحث الباحث. يرى الباحث أن بعض متدينيها قد تحولوا دينهم من النصرانية إلى الإسلام. وبعد ملاحظة الباحث، رأى أن مايكون سببا لهذا التحوّل الدّينى هي من أثر البيئة الاجتماعبة، أثر العائلة و أثر الاقتصاد وكذلك من الهداية من الله، وجود الريب نحو الدين السابق، الوعي الديني وغير ذلك.
أ. العوامل الظاهرية
من بعض العوامل الظاهرية التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي أثر البيئة الاجتماعية، إنّ من أحوال الأمم الدينية فى المجتمع لها أثر قويم فى تكوين حياتهم الدينية وذلك كانت البيئة تؤثّر كثيرا إلى تغيير إيمان البشر من النصرانية إلى الإسلام رجاءً على اطمئنان النفس. وذلك كما قال هنرو فسفيطو، و كذلك كما قاله سيد رشيد.
قال سيد رشيد، أن الإنسان المنفي والمنفرد من بيئته ومجتمعه سيشعر بالإنفراد في حياته، فهذه الحالة قد تسبب الإلتجاء والإهتمام إلى اطمئنان قلبه، ثم هناك بعض العوامل الظاهرية الأخرى التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الحب إلى حسن لباس المسلمين، الحبّ بخصائص الإسلام، تغييرات الشريعة من قبل الرهبنة، و الهلك الاقتصادي. وهذا القول لايساوى بقول سامجو (Samijo).
قال سامجو أن البيئة الاجتماعية لا تسبب كثيرا إلى الفرد في تحول دينه بل تغير المنصبة فتغير منصبة الإنسان الذى يحصل فجأة سيكثر ما يكون عاملا من عوامل التحول الديني، مثال ذلك، الطلاق، والخروج من الفرقة الاجتماعية، وتغير العمل أو الشغل، والنكاح بالأجنبى، وغير ذلك.
وكذلك أثر العائلة، تقع كثيرا فى حياة الأمم الدينية مؤسّسا على العائلة أو الأسرة فيكون التديّن ما يقع بين الأمم هي أثرا من عائلتهم ويدعوهم إلى دين جديد. وهذه تساوى بقول سيد سفارى، هو أحد العلماء في تلك القرية ويقول أن الأمور التى تسبب إلى تحول دينيه هي، وجود التراع في العائلة وعدم التناسق فيها واختلاف الدين، وصعوبة التناسلىّ، وعدم الاعتراف من بنى القرباء، نظرة العبادة فى الإسلام، و العادة فى الإسلام.
ثم أثر الاقتصاد، من بعض متمسّك الدين كانوا يطمئنون فى حياتهم و بعضهم آخر تقع التريّب سببا من قلة الأموال أى الاقتصاد وذلك كثير ما يقع اليوم. وكذلك كما قال سيد مرسام هو أحد المؤلفين في قرية بليمبينج يقول أصبحت الحالة الاجتماعية الاقتصادية الصعبة عاملة من العوامل الدافعة إلى التحول الدينى. وكاد المجتمع الفقراء يميلون إلى التمسك بالدين الذى يعدّى لهم سهولة الحياة في هذه الدنيا و العوامل الظاهرية الأخرى هي، تغييرات الشريعة من قبل الرهبنة، نظرة العبادة فى الإسلام، و الفلسفة الإسلامية.
عندما سأل الباحث إلى أحد مجتمع في تلك القرية وهناك من يرى أن الأمور الظاهرية التى تسبب إلى تحول دينهم من النصرانية إلى الإسلام هي، خصائص الدين الإسلامى، الحب إلى حسن لباس المسلمين، نظرة العبادة في الإسلام، و تأثير البيئة.
للتحول الديني صفة أساسية بتغير ظاهر الفرد. فالمجتمع الذين قد تحولوا دينهم كانوا من بعد تحولهم تغير جميع مناهج حياتهم وتركوا جميع مناهج حياتهم القديمة كالرجاء والسلامة والسعة إلى عكسها وهي طلوع الظواهر الدينية الجديدة كالإحساس بعد كمال مناهج الحياة.
من البيانات السابقة فيرى الباحث بأن هناك العوامل الظاهرية التى تسبب إلى تحول الديني لبعض مجتمع قرية بليمبينج، فتلك العوامل هي:
1. الهلك الاقتصادى
2. خصائص الدين الإسلامى
3. الحب إلى حسن لباس المسلمين
4. العادة فى الإسلام
5. تأثير البيئة
6. الحب بالفلسفة الإسلامية
7. نظرة العبادة فى الإسلام
ب. العوامل الباطنية
بعض العوامل الباطنية التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي الهداية من الله تعالى، فإنّ من أقوم الدّين هو الإسلام ووصل الإنسان إليه متنوّع متعدّد إمّا سببا من وعى الدين ، الريب نحو الدين والهداية من الله تعالى.
ثم وجود الريّب نحو الدّين السابق، أنّ المتديّنين قد تمسّكوا بدينهم الحقيقي وتيقنوا بإيمانهم الثابت ولكن من بعضهم أصابوا في قلوبهم الريب والشك نحو دينهم وذلك أسباب كثيرة مثل عدم الصدق بالتثليث في المسيح وعدم الصراحة في التعاليم للديانة النصرانية وكذلك غموض نظرية ألوهية اليسوع. وذلك كما يقول الدكتور الحاج جلال الدين ، سيد مرساني، جمادي، سيد رشيد وغيرهم.
وكذلك الوعي الدّيني ولمّا تمسكوا دينهم السابق فيحاولون دينهم سببا من عدم المنفعة والحكمة في نفوسهم وحياتهم، حتّى بدّلوا عقيدتهم إلى ما يطمئنّ به قلوبهم.
إنّ هناك عوامل داعية لشخص إلى التحوّل الدينى ، وذلك يحتو على وجود الريب عن ربهم وتعاليمهم وعبادتهم . عند هنرو فسفيطو (Drs. D. Hendropuspito) من بعض العوامل التى تسبب الى التحوّل الدّيني هي، الأسباب الإلهى، وأحوال البيئة الاجتماعية، والتأثير التربوي، والأسباب الباطنية والروحية.
وأما عند الدكتور الحاج جلال الدين (Prof. DR. H. Jalaluddin) بعض العوامل التى تسبب الى تحول الديني هي، الأمور النفسية، والاختلاف والاضطراب للدّيانة ورؤسائها، والحاجة البشرية، العادة، و التربية، و اختلاف الدين بالأمور الغيبيّة.
وقال سيد مرساني (Marsam) إنّ بعض العوامل التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الاضطراب عن دينه السابق تحصل هذه الحالة بطلوع المسائل الدينية تأثر باطن الإنسان. وأدى هذه المسائل إلى ضجر حياته الباطنية المتهايجة بأشكال وأنواع: كالقلق واضطراب البال واليأس والريب والشك. فانطلق من هنا إلى اختيار الاعتقاد الجديد لسد نزاع واضطراب باطنه. والعوامل الأخرى التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الوعى الدّيني، والحبّ بخصائص الإسلام، عدم الصراحة في التعاليم للديانة النصرانية، والهداية من الذات الإلهية.
عند الدكتور محمد يحيا ولوني (Dr. Muhammad Yahya Waloni) إن العوامل الّتى تدفع إلى التحوّل الدّيني من الديانة النصرانية إلى الديانة الإسلامية بالأسباب الآتية: عدم الإيمان بالتثليث، وعدم الصراحة من الرهبنة في الألوهية، وعدم الصراحة في التعاليم للديانة النصرانية، ثم غموض نظرية ألوهية اليسوع، وكذلك تغيرات الشريعة من قبل الرهبنه.
عند محمد شمش علي (M. Syamsi Ali, M.A) من بعض قصة المؤلفين أن العوامل التحوّل الدّيني هي، الحب بالفلسفة الإسلامية، والحب بعبادة المسلمين، الحب بنشاط الإسلام والمسلمين، ثم وجود الشك والريب للاعتقاد السابق
هناك الآراء المتعلقة بعوامل التحوّل الدّيني هي : المصاحبة، والوعي النفسي، والهداية من الله. من بعضهم يقول العوامل وهي : عدم الاطمئنان في الحياة الدينية، فى هذا الوقت يطمئن الإنسان فى باعتقاد لأن المسائل الدينية لم تأثر موقفه. وتوجد فى نفسه مواقفة الاستنتاجيه بالدين. وبطبيعته أن تلك الحالة لاتكون حاجزة فى توازن بطينه حتى يطمئن ويسعد فى حياته. والعوامل الأخرى، وجوب الريب في القلب، ثم الهلك الاقتصادية.
وهناك من يرى أن عوامله هي : وجود الشك والريب في القلب، وعدم الخشوع في العبادة، والهداية من الله. ومنهم من يقول أن العوامل التى تدفع إلى التحوّل الدّيني هي : هداية من الله، بعد اضطراب قلبه، ولرسوخ وثبات قلبه ووجود الاستسلام فاختار إلى الاعتقاد الملائم له. ويأتى بهذا الاختيار إلى اطمئنان الباطن بقبوله بهذه الحالة كهداية الله. لأنه لما وقع فى الاطمئنان تعارض موقف اعتقاده الجديد بموقف اعتقاده القديم، وحصل من ذلك التحول الدينى. والعوامل الأخرى، وجود الشك والريب في القلب، و عدم الاطمئنان، ثم عدم الخشوع في العبادة.
هذه الأسباب هي الأمور التى تدفع شخصًا أو جماعةً إلى التحوّل الدّيني، فيرى الباحث بأن هناك عوامل هامّة الّتى دعت إلى التّحول الدّني ، واستنبط الباحث بأنّ الأسباب الرئيسية للتحوّل الديني كما يلى:
الأول : تأثير البيئة حيث يمكن فيها الشخص زمنا طويلا حتّى تؤثّره في تكوين وعيه الدّيني.
الثانى : تأثير التربية عند سيره في الوصول إلى حقيقة الدين الحق حتى يتمكّن له من التفريق بين الحق والباطل.
الثالث : الحالة الباطنية، فعمل المرء بجوارحه إطاعة لدينه لا يطابق بما خطر في قلبه أحيانا ، وكثيرا من الناس قد لا تطمئن نفسه قيل وصوله إلى الحق.
الرابع : الهداية من الله ، فهي تساعد كثيرا في محاولته إلى تحوّل الدين. فبالهداية يزيد المرء إيمانا واعتقادا لدينه الجديد.
وبذلك يستشعر الإنسان بالنصر من عند الله واطمئنّ قلبه ونفسه حتى يتمكّن من تأدية واجبه نحو دينه بخلوص صدوره.
إنّ الأساس للتحوّل الدينى هو الحالة الباطنية. فعملية للتحوّل الدينى كهدم بناء، بحيث نهدم البناء القديم ونبدأ بتعميد البناء الجديد على أساس قوىّ يخالف البناء السابق.
فالشخص أو الجماعة ممّن جرى عليه عملية التحّول الدّيني يرى سيرة حياته تقوم على نمط خاص ثمّ تركه بعد محاولته في التحّول ، فكلّ مشاعره النفسية كالرجاء والسعادة والسلامة تختلف كلّ الاختلاف مماّ سبق ونشأ من نفسه الاستشعار بعدم كماله للجانب الروحي والباطني ، وأخذ يفكّر في الندامة والخوف وضياع الهوية مماّ تدعوه إلى الشك والريب .
وقد جرى عملية التحوّل الدّيني على أطواره ، منها : وجود الاختلاف عن دينه السابق فى نفسه. والقبول للنظر الجديد فى التديّن، وقبول الوعى الجديد فى التديّن هداية من الله، والانفصال بين التركيب الإدراكيّ والتحريض الدينى من أزمته النفسية.
قالت الدكتور زكية درجات بأنّ عملية التحوّل الدّينى تقوم على خمسة أطوار، هي :
1. الاطمئنان
2. الشك والريب
3. الخلاف الباطنى
4. الاطمئنان بعد الوصول إلى الغاية المرجوّة
5. عملية التحوّل الدّيني
من البيانات السابقة فيرى الباحث بأن هناك العوامل الباطنية التى تسبب إلى التحول الدينى، فمن العوامل الباطنة هي:
1. عدم الإيمان بالتثليث
2. عدم الصراحة فى الألوهية من عند الرهبنة
3. غموض وهية اليسوع
4. الشك والريب عن دينه السابق
5. الوعي الدّيني
6. الهداية من الله
وثلاث القوى من أهمّ العوامل فى التحوّل الدّيني، هي:
1. الهداية من الله
2. الوعي النفسى
3. الاضطراب عن الدّين السابق
ج. الدواعى إلى التحوّل الدّيني
إن التحوّل الدّيني يرتبط ارتباطا متينا بالأحوال الباطنية و الظاهرية. فبداية الدواعى إلى التحوّل الدّيني من طور طمأنينة فى نفس المرء عند اعتناق دينه، فتمضى أيامه بأزمة الإيمان والاستشعار بالذنوب فيؤدى إلى الانزعاج في نفسه وقد تمكّن له القلق واليأس والشك والريب في نفسه فنسعته طور الانزعاج في النفس.
فبهذه الأمور تدعوه إلى الخيار بعقيدة جديدة تعالجه من قلقه النفسية بوصول إلى الهداية. فبعد تحوّل عقيدته شعر باطمئنان قلبه ونفسه حتى بلغ غايته وهي العقيدة الصحيحة ترشده إلى العبادة. وهذه بعض المفترقات أخذها الباحث للحصول إلى الحقائق الصحيصة:
منهم من يقول بأن الدواعى التى تدفع إلى تحوّل الدين منها : من هداية الله، ومن الوعي النفسي، ومن الاضطراب عن دينه السابق، ومن العلماء اسمه سيد سفارى هو الذي قام بتعليم شرائع الأديان التي هي وسيلة لتطور وترقية عقول وأفكار الناس.
وهناك من يقول، أنها لاتعرف حقيقة الدين وفائدته للإنسان قبل تحولهم إلى الإسلام، فمن الوعي النفسي، ومن هداية من الله، وبمصاحبة مع إخوانها المسلمة تفهم بأن الدين هو الفطرة وبأن كل مولود يولد على الفطرة فأبوه يهودانه وينصرانه أو يمجسانه. ويقول رسول الله فى حديثة الشريف "ما من مولود إلا يولد على الفطرة، فأبوه يهودانه وينصرانه أو يمجسانه" (رواه مسلم).
ومن بعض المؤلفين بقرية بليمبينج يشعرون بالدواعى التى تدفع إلى تحوّل دينهم هي : من البيئة، ومن الأسرة، من بعض المؤلفين يدخلون إلى الدين الإسلامى بسبب أسرتهم لأنهم قد دخلوا الإسلام، فأوجبت الأسرة على الحق لأهله. وأول مجموع يكون الفرد هو الأسرة، وقد أوجب الدين على كل فرد منها حقا للآخر، فأوجب أن الزوج أن يحترم زوجته ويحميها وينفق عليها من سعته، وعليها معا أن يعتنيا يتربية أولادهما تربية صالحة لينشئوا بررة كاملين. وعلى الأولاد أن يحسنوا بوالديهم وأقاربهم. فإذا أدى كل فرد منها ما عليه، وكان هو فى حياته على ما وصف الدين، اجتمع شمل الأسرة، وانتظم أمرها، وعاشت عيشة راضية. والدواعى الأخرى هي، من حسن مصاحبة مع إخوانها المسلمة عند الطفولة، الهداية من الله، ومن الجانب الاقتصادى.
وهناك من يرى أن الدواعى التى تدفعه إلى التحول الدين هي : من حسن مصاحبة مع إخوانها المسلمة عند الطفولة، ومن الأسرة، من هداية الله، وكذلك من الجانب الاقتصادى. وكذلك من الؤلفين الآخرين وجود تساوى فى الدواعى هي : من هداية الله، ومن الأسرة، ومن البيئة، والوعى النفسي.
قال أحد العلماء فى تلك القرية هو سيد سفارى، أن مجتمع بليمبينج يتدينون النصرانية من والديهم ولم يعرف أن الإسلام هو دين الفطرة، الإسلام دين سماوى هو الدين الذى أنزله الله على رسوله محمد صلى الله عليه وسلم للبشر. ليكونوا سعداء فى حياتهم الدنيوية والأخروية. وهناك آيات قرآنية تؤكد ذلك، منها
1. قال الله تعالى : إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ (ال عمران: 19)
2. قال الله تعالى : الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا (المائدة: 3)
3. قال الله تعالى : وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (ال عمران: 85)
4. قال الله تعالى : وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء: 107)
كلمة "الإسلام " لها معان كثيرة وكل المعانى لايتجزء عن الأخر وهى كالاتى:
1. الإسلام مأخوذة من كلمة السَلاَمُ، السَلَمْ و السَلاَمَةُ ومعناها الطاهر والسلامة من النقصان.
2. الإسلام مأخوذة من كلمة السِلْمُ والسَلْمُ ومعناها السعادة.
3. الإسلام مأخوذ من كلمة السَلَمُ، والسَلْمُ والسِلْمُ ومعناها الطاعة أو التوكل.
والإسلام خاتم الأديان، قال الله تعالى فى القرآن الكريم عن كمال العقيدة والشريعة " الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا (المائدة: 3). التعاليم الدينية موجودة منذ الأنبياء السابقين ثم أتمها الله بدين الإسلام الملائم فى كل زمان ومكان.
وبتعليم شرائع الإسلام من هذا العلماء يعرف حقيقة النصرانية والإسلام، دين الإسلام يخرجهم من الظلمات إلى النور. أن الدين هو الفطرة التى جاء به الإنسان منذ ولادته، وأنه الدين مصدره الخضوع والطاعة والإستسلام إلى القوة العظمى المستولى والمدبر لهذها الكائنات. فهذه القوة العظمى ليست إلا وهى رب العالمين. وعن هذه الفطرة الدينية التى امتلك بها الإنسان قد أشارها الله تعالى فى كتابه العزيز: " وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (الأعراف:172). ويقول رسول الله فى حديثة الشريف "ما من مولود إلا يولد على الفطرة، فأبوه يهودانه وينصرانه أو يمجسانه" (رواه مسلم).
عبر الله أن حالة هذه الفطرة كحالة الولد بعد ما يولد من بطن أمه، أنه لم يعرف شيئا ولم يستطع أن يعمل شيئا، لأن عقله لم ينهض ولم ينشأ. ويقف هذا الولد على الخضوع والطاعة والاستسلام إلى القوة العظمى أى الرب الخالق المدبر لأمره إلى أن يترقى وينشأ عقله. كما أشار الله تعالى: " وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (النحل:78).
فبعد أن قام الباحث بتوجيه بعض الأسئلة إلى مجتمع قرية بلمبينج وجد هناك بعض الدواعى إلى التحوّل الدينى ، أكثر من الدواعى التي تسبب إلى محاولة دينهم وهي: الهداية من الله تعالى والوعي النفسية والاضطراب عن الدين السابق والمصاحبة والأسرة والبيئة. فالجانب الاقتصادي لايسّبب كثيرا إلى تحول دينهم.
د. خلفية الحياة الدينية
بعد ملاحظة الباحث قرية بلمبينج من الأحوال مجتمعهم و الفرقة مجتمعهم المختلفة و النشاطات الدينية في تلك القرية وكذلك من بعض العوامل و الدواعى التى تسبب إلى تحول دينهم يرى الباحث عن خلفية الحياة الدينية قبل تحوّل دينهم من رئس تلك القرية سيد سوفرينطو يقول أنّ أكثر هؤلاء الّذين يحوّلون دينهم، هم من النصرنية، و أحوال تديّنهم قبل الإسلام مألوف مع أهلهم وأخواتهم، وتجرى عملية التحوّل في أنفسهم على بعض المضيّ بأطوار.
ويرى سيد سفارى بأن معاملتهم مع غيرهم مألوف كما تجرى من قبل، هم يعاملون إخوانهم المشركون بالخيرات. ويشعرون بالشك والريب بدينهم السايق و بتقلّبات النفس بعد تحوّل دينهم. وهذا يختلف بقول سيد رشيد أن شأن تدينه قبل الإسلام متعارض مع أهلة وأخواتة، فبذلك يتحول إلى دين الإسلام، وتجرى عملية التحول فى نفسه على مفاجعة، ومعاملتهم مع إخوانه المشركين يكره.
وبعد سأل الباحث إلى بعض المجتمع أكثرهم يقولون أن خلفية الحياة الدينية لبعض المؤلفين فى تلك القرية هي، أن شأن التدين متناعم مع أهلم، وتجرى عملية التحول الديني أنفسهم على على بعض المضيّ بأطوار، ويشعر بالشك والريب بدينهم السابق، ومعاملتهم بإخوانهم المشركين حميم كما تجرى من قبل.
من البيانات السابقة فيرى الباحث أن خلفية الحياة الدينية لبعض مؤلفين لمجتمع قرية بليمبينج قبل تحولهم، هم من النصرانية، و أحوال تديّنهم قبل الإسلام مألوف مع أهلهم وأخواتهم، وتجرى عملية التحوّل في أنفسهم على بعض المضيّ بأطوار. معاملتهم مع غير مألوف كما تجرى من قبل، هم يعاملون إخوانهم المشركين بالخيرات. ويشعرون بالشك والريب بدينهم السايق و بتقلّبات النفس بعد تحوّل دينهم.
إن للدين أثرًا محمودًا فى الحياة الفردية و الاجتماعية، بما أمر به من الأعمال الصالحة، وما نهى عنه من المعاصى والآثام، وما حث عليه من خصال الخير، ما ذمّ من صنوف الشرّ.
الفصل الثانى : آثار التحوّل الدّينى
فإذا تمسك كل فرد بدينه فإنه يحيا حياة سعيدة فيعيش صحيح الجسم، مصون العرض، باجتناب محارم الله تعالى، وليس كلهم يتبعون ما أمر الله: من العمل والسعى فى طلب العلم، أمينا على ما يستحفظ من الأموال، ومايعهد إليه من الأعمال، صادقا فى أقواله: لا يفترى ولايختلق، صابرا على ما يصيبه من نوائب الزمن، مقدما جريئا فى إظهار الحق، لا يهن لما يصيبه فى سبيله. برا بوالديه وذوى قرابته، عطوفا على المرضى، رحيما بالضعفاء والمساكين، متواضعا فى غير ذلة، عادلا منصفا فى معاملته لغيره، غير جبار، ولا مختال، ولافخور، سمحا جوّادا، ينفق ممّا رزقه الله تعالى في سبيل الخير وأعمال البر : "مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ"(النحل: 97)
أ. آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية
أحيا الدين نفوس الناس ليعشوا فى هذه الدنيا عيشة راضية، وليقوى به مقامهم ومنزلتهم. وكخلفية الله فى هذه الدنيا، أشارنا الله تعالى أن الدين كروح للجسد "يُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ بِالرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنْذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُونِ" (النحل: 2). و فى آية أخرى وضح الله تعالى "وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ" (الشورى: 52)
فائدة الدين بناء الفرد الصالح والمجتمع الصالح والناهض. لأنه أرشد الناس بأمن وإطمئنان القلب وقوانين دلت على عمل الخير والمصلحة الحسنة، حتى تكون المجتمع سعيدا وفاضلا عزيزا كريما روحية وجسمانية، ويمتلك العقيدة الصحيحة فى القلب، وتصحيح العبادة والخضوع على شريعته وتقديسه وتعظيمه. وإنما ينظم العلاقات الاجتماعية ويضع لها الأطر والضوابط التى تعصيها من الانحراف والشر، وتجعلها قائمة على منهج الحق والاستقامة، فيكون الدين ضرورة لتعظيم علاقات الإنسان الثلاث: علاقته بربه وعلاقته بنفسه وعلاقته بمجتمعه.
الفرد هو عضو فى الجماعة، ولا انفصال بين الفرد والمجتمع، وهناك توازن بين الترعة الفردية والترعة الجسمانية، وتوازن أيضا بين مصلحة الفرد و مصلحة الجماعة.
وبعد تحوّل دينهم الى الإسلام لهم آثار في حياتهم النفسية، وهذه الحقائق التى أخدها الباحث حصيلة من الملاحضة والمقابلة مع بعض المؤلّفين للحصول إلى معرفة الأثر من التحوّل الدّيني فى الحياة النفسية، منهم من يقول بأن آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية هي، ظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله، وكذلك تطهير القلب، ثم زيادة الإيمان إلى الله تعالى في أنفسهم و جعله متناسقا مع الأسرة.
ومن بعض المؤلّفين بعد تحولهم إلى الإسلام يشعرون بنشاط في العبادة و الاطمئنان في قلوبهم وتزكية النفس و تطهير القلب وجعله يقينا بدينه الجديد الذى يتدين به.
والمؤلّف الآخرون لهم آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية هي، وتزكية النفس و تطهير القلب و ظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله و إقرار الخير والصلاح فى الأرض على أساس قوى متين من ربط الإنسان بخالقه الذى يعلم سره ونجواه. و الحياة النفسية أو الفردية هي أصل لتكوين المجتمع، إذا كان المجتمع ليس فى واقعة إلا الأفراد التى منها يتكون وبها يبنى، وكان كماله من كمالها، فإن من غير الممكن أن يسعد المجتمع مع شقاء الأفراد أو يشقى مع سعادتهم.
وهناك من يرى أن آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية هي، زيادة الإيمان والطاعة في العبادة والنشاط في الحياة الدينية وإطمئنان القلب، حتىّ كونهم في التديّن نافعة دنيوية والأخراوية.
وقال حارس فرسطيو (Haris Prasetyo)، دخل إلى الإسلام عندما جلس في الفصل الأول بمدرسة الثناوية أنه شعر اطمئنان القلب و الصلح و زيادة الإيمان والطاعة في العبادة بعد تحوّل دينه.
إن القاعدة السببية تقول بأن السبب تسبب المسببات وإن وجود الشيء لا تخلو منه شيء، بل لله خلق الأرض وما فيها بعلة، وما هى العبادة، فقوله تعالى: "وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ"( الذاريات: 56).
ولكل ما أمره الله به وما نهى عنه حكمة وفوائد مشهودة كانت أم غير مشهودة، من البيانات السابقة فيرى الباحث أن هناك آثارا وأدوارا فى حياة الناس، ومن بعض الآثار:
- تزكية النفس.
- وزيادة الإيمان.
- وتطهير القلب.
- وظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله.
- و إقرار الخير والصلاح فى الأرض على أساس قوى متين من ربط الإنسان بخالقه الذى يعلم سره ونجواه.
وكما أوجب الدين على كل فرد حقا لأهله وعشيرته، فرض عليه أن يحترم أعراض الناس جميعا وأنفسهم وأموالهم، فلا ينتهك حرمة عرض، ولا ينال أحدا بأذى في نفسه، ولا يتعدى على ماله، ولايستحله بغير حق.
وكذلك أمر الدين بالتعاطف والتراحم، وأن يكون للفقراء والضعفاء نصيب من أموال الأغنياء وجاه الأقوياء، وإذا ائتمر كل إنسان بما أمر به وكان الأفراد والأسرة على ما بينه الدين، تكون من ذلك مجموع مهذب راق هو الأمة، وكان للدين أعظم الأثر في حياتها، فلا يكون بين أبنائها تحاسد ولا تباغض، وحل بينهم الوئام محل الخصام، والتعاون على الخير محل التنازع والتخاذل، فارتفعت، وقويت، وسادت، وكانت أمه جديرة بالبقاء.
ب. آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية
ليس الإسلام دينا روحانيا وجسمانيا فقط، إنما هو دين ودولة وأخلاق، ومنهج حياة ودستور اجتماع. وإذا تأصلت معانى العقيدة فى القلب، وأشرقت النفس بنور الهداية الربانية، كانت مصدرا لكل خير، وإذا صحّت العبادة لله تعالى ارتقت المشاعر وهذبت الطبائع، وأقدم المرء على حياة اجتماعية قويمة. وهدف العبادة الخالصة لله ومرضاته: إنما هو التربية والتهذيب والتقويم.
إن الإنسان منذ ولادته إلى مدة حياته مع المجتمع، لأنه مخلوق مدني بالطبع أى لابد له من الاجتماع ويحتاج إلى المساعدة والمعاونة من بنى جنسه. فلا يمكنه أن يعيش منفردا خارج المجتمع، قال أرسطو إن الإنسان الذى لا يعيش وسط مجتمعه لايسميه إنسانا بل الملائكة أو الحيوان.
بستنتج بعض العلماء بأنه لايمكن الإنسان أن يعيش منفردا، كأن ينفرد ويعتزل داخل الغار، أو فى جزيرة هادئة من غير المساعدة من بنى جنسه. فلأنه يجيب إلى الحياة الاجتماعية. و هذا التحوّل الدّيني يؤدى إلى ظهور الآثار في الحياة الاجتماعية، كما قال أرنولد (Arnold 1864-1930)، أن التحوّل الدّيني له آثار فى حياتهم الاجتماعية من بعضها، تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية ووجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع وحسن المصاحبة مع المجتمع
وقال الدكتور الحاج جلال الدين، أن التحوّل الدّيني له آثار فى حياتهم الاجتماعية هي، التربية و المنقذ و الاصلاح الخلوقية للمجتمع و الأخوة بين الأمة و التحويلية و الإبداع.
وقال بعض مؤلّفين قرية بيلمبينج أن آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية هي، حسن المصاحبة مع الإخوان المسلمين في تلك القرية و تفهيم على أحوال المجتمع الدينية.
وهناك من يرى أن آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية هي، ما شعر بالمنبوذ من المجتمع بعد تحوله و زيادة الفهم للمجتمع الدّيني وحسن المصاحبة مع المجتمع و إصلاح الجانب الخلقي للمجتمع.
منهم من يقول بأن آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية هي، حسن المصاحبة مع الإخوان في تلك القرية، حسن المنصبة الاجتماعية بعد التحوّل الدّيني، و الصلح.
إن أهداف الدين وغايته الكبرى بناء الفرد والمجتمع الصالح الناهض، لأنه نور وهداية، وخير ومصلحة، ومفتاح وسعادة، ومنهاج حياة فاضلة، عزيزة كريمة، فهو لايقتصر على ترسيخ العقيدة الصحيحة في القلب، وتصحيح العبادة والخضوع للخالق وحده وتقديسه وتعظيمه، وإنما ينظم العلاقات الاجتماعية ويضع لها الأطر والضوابط التي تعصمها من الانحراف والشر، وتجعلها قائمة على منهج الحق والاستقامة.
وتتآزر أصول شرائع الدين مع العبادة لإصلاح الإنسان وتهذيبه، والارتقاء بمشاعره، وبناء المجتمع على أفضل منهج وأقوم سبيل، قال الله تعالى: "إِنَّ هَذَا الْقُرْآَنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا، وَأَنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآَخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا"( الإسراء:9-10) وهذا التحوّل الدّيني له آثار لبناء المجتمع، هي،
- تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية
- وجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع
- حسن المصاحبة مع المجتمع
- زيادة الفهم للمجتمع الدّيني
- التحويلية و الإبداع
وهكذا ما رأى الباحث في عرض الحقائق من حصيلة بحثه من بعض الكتب المؤلفة والمقابلة مع بعض المؤلّفين بمجتمع بيلمبينج كديرى إما الأمور تتعلق بالعوامل التي دعت بعض المجتمع قرية بليمبينج إلى التحوّل الدّيني و الدواعى و خلفية الحياة الدينية و آثار التحوّل الدّينى في الحياة النفسية و الاجتماعية.
الباب الرابع
الخاتمة
لقد سبق البيان أن هذا البحث يهدف إلى معرفة تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري، فيتحدث في هذا الباب عن موضعان، هما: نتائج البحث والاقتراحات.
أ. نتائج البحث
بعد ملاحظة البحث السابق عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري، فيؤدّ الباحث فى هذا الباب أخذ الاستنتاح عنها.
1. إن بعض العوامل العظيمة التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الهداية من الله تعالى، والهلك الاقتصاد، و من الوعي النفسي، ثم الاضطراب أو الريب في إيمانهم على ربهم وتعاليمهم نحو دينهم السابق. و العوامل الأخرى التى لا تسبب كثيرا إلى التحوّل الدّيني هي، خصائص لدين الإسلام، والحب إلى لباس المسلمين، و تأثير البيئة، و الحب بالفلسفة الإسلامية، وتغييرات الشريعة من قبل الرهبنة، وعدم الإيمان بالتثليث، ثم عدم الصراحة فى الألوهية من عند الرهبنة. من تلك العوامل كلها، إن الهداية من الله تعالى هي سبب رئيسيّ في تحوّل دينهم، وأيضا الهلك الاقتصادية تسبب كثيرا إلى تحول دينهم.
2. إن للدين آثارا في الحياة النفسية منها، تزكية النفس، وزيادة الإيمان، وتطهير القلب، وظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله ثم إقرار الخير والصلاح فى الأرض على أساس قوى متين من ربط الإنسان بخالقه الذى يعلم سره ونجواه. وكذلك للدين آثار فى المعاملات بين الناس مما كانت هذه الآثار تكون معيار الحياة الدينية والاجتماعية. و من بعضها تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية، وجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع، وحسن المصاحبة مع المجتمع، وزيادة الفهم للمجتمع الدّيني، والتحويلية و الإبداع.
ب. الاقتراحات
انطلاقا من هذا البحث يقدم الباحث بالاقتراحات عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري، مطابقا تكون حكمة التحوّل الدّيني، فعلى المتدينين القيام جديا بما قد شرع الله فى القرآن الكريم وسنة النبي.
إنما هذا البحث دراسة أوّلية لم يكن عميقا وشاملا لبيان عوامل و تأثير التحوّل الدّيني في الطاعة بالعبادة الصحيحة إلى ربّه،. وهل التحوّل الدّيني يقع في مجتمع الفقراء فقط أي كذلك الأغنياء؟ ولم يتكلم الباحث عنها. ذلك لما كان للباحث من النقص والعجز. والأمل بأن يكون هذا البحث البسيط عونا مفيدا للمختصين والمهتمّين بأسباب وآثار التحول الدينى وبمواقف مجتمع بليمبينج الدينية والاجتماعية ويأتون بالبحث الجديد، وأن يكون البحث التالي أعمق وأشمال.
مصادر البحث
أ. المصادر العربية
القرآن الكريم.
بن خلدون، عبد الرحمن. ، مقدمة بن خلدون. (مصر: دار الفكر).
الزحيلى، وهبة. القرآن الكريم بنيته التشريع وخصائصه الحضارية. (لبنان: دارالفكر، 1993).
منصور، حسن، خير الدين، عبد الوهاب، عنانى، مصطفى. الدين الإسلامى. الجز الأول. مقرر للصف الثالث بكلية المعلمين الإسلامية. (فونوروكو: دار السلام للطباعة والنشر، 2004).
يونس، محمود. الأديان. (جاكرتا: المكتبة السعدية فترا).
ب. المصادر الإندونيسية
Ahmadi, Abu, dan Narbuko, Cholid, Metodologi Penelitia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001).
Alamuddin, M, Manisnya Iman, (Jakarta: Pustaka Azam, 2002).
Ali, M, Syamsi, The True Love In America, (Jakarta: Gema Insani, 2009).
Ali, Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama, (Jakarta: Rajawali Pres, 2000).
Alkitab, Cetakan ke 63, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2007).
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta).
Arnold, Thomas, W, The Preaching of Islam: A History of the Propagation of the Muslim Faith, Second Edition. (Delhi: Low Price Publication, 1990).
Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996).
Hendropuspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1998).
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Press, 2002).
Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Bersama, Rosdakarya).
Maulana, M, “Temukan Kebenaran Islam lewat Jalur Akademik”. Taloid Jum’at, 2004, 27 Syawwal 1425 H/10 Desember. p.3
Prasetyo, Haris, Pengaruh Konversi agama. Artikel Mahasiswa Uniska Banjarmasin Jurusan Kesehatan Masyarakat, dalam situs www.litagama.org
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002).
Ridwan, Muzir, Inyiak, Agama dan Teori Sosial, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003).
Robertson, Roland, Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo, 1995).
Roham, . Abujamin, Agama Wahyu dan Kepercayaan Budaya, (Jakarta: Media Dakwah, 1991).
Sarwono, Sarlito, Wirawan, Dimensi Metodologis dalam Penelitian Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992).
Tawfiq, Idris. “Mantan Pastur pun Memilih Islam”. Republika, 2009, Ahad, 26 Juli. p. B12
Waloni, Muhammad, Yahya, Islam Meruntuhkan Iman sang Pendeta, (Bandung: Cahaya Iman, 2008).
الباب الأول
المقدمة
أ. خلفية البحث
فطر الله الإنسان منذ أن خلقه وكونه ومنحه العقل والإدراك، والكون الذى يقلب بصره فى ظاهره، وفكره فى باطنه، ثم يرتد إليه بصره وهو حسير وينكمش عقله وهو كليل رباًّ، خلقه ونظمه، وشد بعضه ببعض، حتى أفرغ عليه وحدة متماسكة، تنطق بوحدة الخالق المدبر وبهيمنته عليه، عن طريق العلم الذى لا يعزب عنه شئ، والحكمة التى لا تضل فى شئ، والقدره التى لاتعجز عن شئ، سبحانه لا تدركه الأبصار وهو يدرك الأبصار وهو اللطيف الخبير.
يقول الخبير فى العلم الاجتماعى، ماكس ويبير (Max Weber) أن تصرفات الناس و تصرفات الفرقة الاجتماعية تصدر من عهدهم وتمسكهم بالمنهج الاعتقادى المعين، وكانت ستسوقهم إلى الهدف والغرض فى حياتهم. وغير أن هذا الدين يكون عاملا فى تكوين تقدم الاقتصاد والسياسة وأنه أيضا يكون عاملا فى تكوين المناهج الاجتماعية .
يرى هندرو فوسفيتو (Hendropuspito)أن من فوائد الدين للمجتمع هى : التربية والسلامة ومراقبة الاجتماع وغرس الأخوة التى تعرف فى حالتهم الاجتماعية الدينية.
وكان أساس التدين هو الإعتقاد و الإيمان، ويحتاج إلى وقت طويل للوصول إليهما. وكانت ظواهر التحوّل الدّيني وقعت في قرية بليمبينج. وذهب بعضهم أن التحوّل الدّيني هو التحوّل الإعتقادى. وذهب الآخر أنه التحوّل من غير فهم الدين إلى فهم حقيقة الدين. ما العوامل التى تسبب كثيرا إلى التحوّل الدّيني؟ انطلاقا من المسألة المتقدمة حاول الباحث على تعبير العوامل التى تسبب إلى التحوّل الدّيني والآثار في الحياة النفسية والإجتماعية لسكان قرية بليمبينج.
ويرجو كل إنسان أن يكون عيشه فى هذه الدنيا سعيدا وآمنا من جميع المنقلبات، وكذلك الدين أنه لا يحث أمته الشدة ولا يكره الناس على اتباع والاعتقاد به.
إن الدين والحياة جزءان لايتجزءان، لأن الدين ذو دور هام في تكوين شخصية الفرد والاجتماع، وذلك في معاملتهم مع الخالق ومع الناس. فمن معنى "الدين" يفهم الباحث بعض أدواره فى حياة الإنسان، اجتماعية كانت أم فردية. ومن دوره فى الحياة الاجتماعية أنه يحثهم على الإخاء والمساوات وأنه يفوقهم على الأمور أو المسائل المبرزة التى لا يمكنهم تحليلها بعقولهم، لانحصار قدرتهم بذلك. من هذه الحالة انطلق الناس إلى الحاجة الدينية ليعيشوا سعداء فى هذه الدنيا.
وأما من دوره فى الحياة الفردية أنه يدعو جميع الأفراد على العمل والعبادة رجاء لرحمة الخالق وغفرانه، وأنه يحثه بالمعروف وينهى عن المنكر، ويأمر بالصدق، وبالوفاء بالعهد، وبحفظ أمانات لنفسه من الأعمال الحسنة ما لا يمكن الباحث ذكرها تفصيلية.
كان مجتمع قرية بليمبينج يتدينون النصرانية والإسلام، ويرى الباحث الشذوذ والانحراف و الأسباب أو الأمور من العوامل الهامّة الّتى دعت إلى التّحول الدّينى هي، تأثير البيئة، تأثير التربية، الحالة الباطنية، و الهداية من الله. وذلك بظهور التحوّل الدّينى فى مجتمع هذه القرية، أن يكون هذا التحوّل الدّينى من النصرانية إلى الإسلام.
بهذه الظاهرة يرى الباحث بعض العوامل التي تدفع إلى التحوّل الدّيني. ومماانطلق الباحث ببحث الأمور الأخرى التى تسبب إلى التحوّل الدّينى وآثار ذلك فى مجتمع قرية بليمبينج.
إنّ الدين من الحاجة الأساسية للأمّة في حياته الفردية والاجتماعية ، فالناس يعتمد على دينه اعتمادا حقيقياّ للوصول إلى سعادته الدنيوية والأخروية. فعلم الاجتماع ذات أهمية كبرى في تكوين النظام الاجتماعى .
ب. تحديد المسألة
ولئلا يتّسع هذا البحث فحدد الباحث هذه المسألة فى، ما هي حقيقة تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري ويتولد منها الأمور الآتية :
1. ما هي النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني ؟
2. ما هي العوامل والاسباب الّتى تدفع إلى التحوّل الدّيني ؟
3. ما آثار التحوّل الدّيني فى الحياة النفسية و الاجتماعية لمجتمع تلك القرية ؟
ج. أهداف البحث
ومن أهداف هذا البحث وهي :
1. معرفة النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني
2. معرفة العوامل والاسباب الّتى تدفع إلى التحوّل الدّيني
3. معرفة آثار التحوّل الدّيني فى الحياة النفسية و الاجتماعية لمجتمع قرية بليمبينج
د. أهمّية البحث
يرجو الباحث من كتابة هذا البحث منافع كثيرة خاصا للمجتمع قرية بليمبينج والقارئين عاما، ومنها :
1. ترقية الطاعة الدّينية
2. زيادة معلومة المرء عن دينه
3. تكوين الأخوّة المتينة في الحياة الاجتماعية للحصول إلى الغاية المرجوّة في خدمة الله.
4. زيادة الثروة العلمية فى البحث العلمي، و حمل طلاب الجامعة لكلية أصول الدين قسم مقارنة الأديان إلى تفكير عميق لهذه المسألة، خصوصا في البحث الميداني، وجامعة دارالسلام عموما.
ه. البحوث السابقة
إنّ هذا البحث لم يقم أحد ببحثه ولذلك عزم الباحث على بيان العوامل الّتي تدفع إلى التحوّل الدّيني . ولسهولة هذا البحث قدم الباحث الدراسة السابقة، وهي:
1. البحث الذي كتبه هير أحمدي طالب الجامعة كلية أصول الدين قسم مقارنة الأديان بجامعة دارالسلام الإسلامية في السنة 2004 باالموضوع " التحول الدّيني أسبابه وآثاره في مجتمع قرية كليفو سوكو فونوروكو" بحث هذا الباحث عن أسباب التحوّل الدّيني وآثاره في مجتمع قرية كليفو سوكو فونوروكو ، إما التحول من الإسلام إلى الكاثوليكية أو عكسه. ومن هذا البحث المتقدم لم يجد الباحث التساوى في الهدف، ولم يتكلم عن العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني. فلذلك رغب الباحث رغبة شديدة في بحث العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني في هذا الموضوع وهو تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري.
2. البحث الذي كتبه كيسا قور بانا طالب الجامعة كلية أصول الدين قسم مقارنة الأديان بجامعة دارالسلام الإسلامية في السنة 2004 باالموضوع " تحريض التحوّل الدّيني من النصارى إلى الإسلام في بعض الأشخاص بسكان جاكرتا الجنوبية " بحث هذا الباحث عن العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني من النصارى إلى الإسلام في مجتمع سكان جاكرتا الجنوبية . ومن هذا البحث المتقدم لم يجد الباحث التساوى في الهدف و كذلك إختلف في الآ ثار التحوّل الدّيني، ومن هذا البحث المتقدم لم يتكلم عن آثار التحوّل الدّيني في نظرة النفسية و الاجتماعية. فلذلك رغب الباحث رغبة شديدة في بحث آثار التحوّل الدّيني في النظرة النفسية و الاجتماعية في هذا الموضوع وهو تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري.
و بحث الباحث في بحثه عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري والعوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني و آثار التحوّل الدّيني في نظر النفسية و الاجتماعية. ويرجع الباحث فى بحثه إلى بعض الكتب المؤلفة لها والحوار مع مجتمع هذه القرية للكشف عن أسباب وآثار التحوّل الدّينى، و فى هذا البحث يريد الباحث البحث عن المسألة خصوصا ما يتعلق بأسباب التحوّل الدّينى من النصرانية إلى الإسلام وآثاره فى النفسية و لمجتمع قرية بليمبينج.
و. الإطار النظري للبحث
إنّ من جرى عليه عمليّة التحوّل الدّيني من الناس مسبّب إلى وجود الهداية من الله والفساد الاقتصادى والوعى الدّيني والإضطراب عن دينيهم السابق، و من هذا التحوّل الدّيني آثار على المجتمع في المعاشرة، وذلك كما تظهر من الحقائق التى حصله الباحث في الاستفتاء والمقابلة مع بعض المؤلّفين بقرية بليمبينج.
هذا البحث من نوع الدراسة الميدانية ويتكلم فيه عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام في بقرية بليمبينج كوره كديري عن العوامل الّتي تدعو إلى التحوّل الدّيني .
وللحصول على الحقائق العلمية في هذا البحث إعتمد الباحث على دراسة اجتماعية (Sosiological Approach)حيث رأى الباحث المعاشرة بين مجتمع قرية بليمبينج مع بعض المؤلّفين، واستخدام الباحث دراسة نفسية(Physicological Approach) من حيث وجد الباحث الأثر النفسي الذي ظهر من بعض المؤلّفين بقرية بليمبينج.
ز. منهج البحث
والمنهج الّذي استخدمه الباحث فيما يلي : نوع البحث هذا البحث عن التحوّل الدّيني في نظر الإجتماع الدّيني. وهذا نوع الدّراسة الميدانّية. ثم في نوع الحقائق ومصادرها، يعتمد الباحث في كتابة بحثه على الحقائق والمصادر الموثّقة ، وذلك بالمقابلة لمعرفة العوامل التى تدفع إلى التحوّل الديني وأثره فى الحياة الاجتماعية. وأما فى تعريف التحوّل الدّيني وأثره فى الحياة الاجتماعية فاستخدم الباحث بالمنهج الوثائقية.
منهج جمع الحقائق والمنهج الذى سلك عليه الباحث للحصول على الحقائق الموثقة في كتابة هذا الباحث هي:
1. طريقة الملاحظة (Observasi)
هو جمع الحقائق بالنظر والملاحظة مباشرة إلى مكان البحث من غير أن يستفيد أية وسيلة. يستفيده الباحث لمعرفة تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج والأمور المتعلقة بها.
2. الوثائق أوالكتاب (Documentary)
المنهج الوثائقى أوالكتابي هو طلب الحقائق من الوثائق وتشتمل ذلك على الكتاب والجريدة والمجلة وما أشبه ذلك . وفي هذا البحث اتّخذ الباحث هذا المنهج الوثائقي أوالكتابي للحصول على الحقائق من تعاريف التّحول الدّيني في نظر المجتمع الدّيني وعوامله وتأثيره نحو المجتمع الدّيني .
3. المقابلة غير منظمة (Unstructured interviewing)
المقابلة غير منظمة هي المنهج للحصول على الحقائق بطريقة السؤال والجواب ، قام به نفران أو أكثر بتوجيه الأسئلة غير منظّمة مستهدفا إلى الموضوع كوسيلة مباشرة للاستطلاع على الحقائق الخبريّة. وهذا البحث وجّه الباحث الحوار إلى من جرى عليه عملية التحوّل الدّيني.
فتحليل الحقائق، استخدم الباحث منهج الوصفي الكيفي (Deskriptif Kualitatif) والوصفي لغة هو تصور الشيئ علي هيئة الحقيقة. أما البحث الوصفي هو البحث لجمع الأخبار عن البادرة التى ظهرت حين البحث، باستخدام الحقائق الموجودة من الملاحظة والحوار.
وفي تحليل الحقائق التى حصل عليها الباحث في الدراسة الميدانية بقرية بليمبينج عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام، استخدم الباحث الطريقة الإستنتاجية (Inductive Methode)، وهى الطريقة لجمع الحقائق الخاصة ثم تستخرج منها الحقائق العامة. استخدم الباحث هذه الطريقة لأخذ الاستنباط من الحقائق التى حصل عليها الباحث في هذه الدراسة.
ح. تنظيم كتابة تقرير البحث
ليكون البحث منظّما وليحصل الباحث على الغاية المرجوّة وسهولة البلوغ إلى الأفكار ، قسّم الباحث إلى أربعة أبواب و هي: الباب الأوّل، يحتوى على مقدّمة البحث، فيها يتكلّم عن خلفيّة البحث ثمّ تحديد المسألة، أهداف وأهمية البحث، البحث السابقة ويليها الإطار النظري للباحث، منهج البحث و تنظيم كتابة تقرير البحث.وفي الباب الثاني، في هذا الباب يتحدّث عن الصورة العامة عن أحوال قرية بليمبينج كوره كديري و يشمل على موقع قرية بلمبينج الجغرافي، أحوال المجتمع قرية بلمبينج، الفرقة المجتمع المختلفة هما المسلمون و النصرانيون، النشاطات الدينية في قرية بلمبينج.
وأما فى الباب الثالث، في هذا الباب يتكلم عن النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني و يشمل على فصلين: الفصل الأول: العوامل التي دعت بعض المجتمع قرية بليمبينج إلى التحوّل، العوامل الظاهرية والعوامل الباطنية وكذلك الدواعى إلى التحوّل الدّينى ثم خلفية الحياة الدينية. والفصل الثاني: آثار التحوّل الدّينى، آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية وآثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية. والباب الرابع فيه خاتمه هذا البحث وهي تتكوّن الاستنتاج والاقتراحات.
الباب الثانى
الصورة العامة عن أحوال قرية بليمبينج كوره كديري
أ. موقع قرية بليمبينج الجغرافي
قرية بليمبينج هى إحدى القرى فى مركز كوره ومدينة كديرى. هذه القرية تقع على مسافة عشرة كيلو أمتار من فى مركز كوره إلى الجهة الغربية الشمالية قدر إثنا عشر كيلو متر من مدينة كديرى. وشمال بليمبينج قرية نجسم (Ngasem) وشرق قرية كايونان (Kayunan)وجنوبها قرية نجلومبانج (Nglumbang) وغربها قرية سيدوموليو(Sidomulyo) .
ووسع قرية بليمبينج قدر 252,709 هكتارا تقريبا، وسيأتى بيانه تفصيليا كما بلى:
1. وسع الأرض للزراعة : 126 هكتارا
2. وسع الأرض للمبانى : 49 هكتارا
3. وسع الأرض للحديقة : 63 هكتارا
4. وسع الأرض المختلفة : 14,709 هكتارا
المجموع : 252,709 هكتارا
ب. أحوال المجتمع قرية بليمبينج
و بلغ عدد سكان قرية بليمبينج 2644 شحصا، المشتمل فيها 750 رئيس العائلة (KK) و 1335 منهم الرجال و 1309 منهم النساء فعدد الرجال 26 أكثر من النساء، وبلغ عدد سكانها من المسلمين 2562 و 82 منهم النصارى، وهذا على حسب الإحصاء العام 2008.
من الأعمال التى اكتسبها السكان لسد حاجاتهم اليومية هى، الزراعة و ويرسوستا (Wiraswasta)، والعامل فى المكاتب الحكومية، وغيرها من مجالات الأعمال، وسيأتى الباحث ببيانها تفصيلية:
مجالات الأعمال سكان بليمبينج
البيان عدد السكان الرقم
الفلاح 442 نفرا 1
مساعد الفلاح 506 نفرا 2
(خصوصى) Wiraswasta 85 نفرا 3
التاجر 96 نفرا 4
عشكرى 4 انفار 5
الخادم 8 انفار 6
متوقف الموظف فى الحكومية (1) نفرا واحد 7
وكان مجتمع قرية بليمبينج تنقسم إلى ثلاثة فرق من فرقة المجتمع الصغيرة والمقصود بها لترقية الصلح عند حياتهم وثلاثة فرق كونت رئيس القرية هى : أربعة فرق فى صلح الناس (Rukun Warga/RW) و واحد وعشرون فرقة صلح الجوار (Rukun Tetangga/RT). وفرقة واحدة من فرقة (PKK).
وأما من الناحية الدينية، أن مجتمع قرية بليمبينج على الغالب يتدين دين الإسلام وقليل منهم من يتدين دينا غيره كالنصرانية. وأما من ناحية منظمة المجتمع الدينية هم يتدخلون إلى منظمة نهضة العلماء على الأكثرية ومن بعض القلائل منهم يشاركون مؤسسة الدعوة الإسلامية الإندونيسية (LDII) وعدد جماعته فقط أسرة واحدة، ووجود الخلافات بينهم فى المنظمات الدينية بين نهضة العلماء والمؤسسة الدعوة الإسلامية الإندونيسية ولم يحد نزاع البدنى يسبب اهلاك اتحاد المجتمع، واحوال يعيشون فى صلح وسعيد.
كانت معيشة مجتمع بليمبينج الفلاحة وبعضهم التجارة والموظف الحكومى وجنود الوطن وغيرها. حدثت المعاملة بين اصحاب الديانات فى امر الزراعة ولايفرق بينهم من اى الديانة ولكنهم عملوا معا. طلب المسلمون المساعدة النصرانيون وكذلك عكسها. المسلمون أقرب المعاملة مع النصرانيون، وأبعدها بين النصرانيين مع جماعة المؤسسة الدعوة الإسلامية الإندونيسية.
بجانب المعاملة فى امر الزراعة هناك المعاملة فى امر أخرى كما فى التجارة، إطعام الطعام، اعتقد مجتمع بليمبينج فى هذه المسألة رزق من الله ولا يفكر عن حرمها كل الطعام حسنة او طيبة ولو من اصحاب الديانة. وهم يعتقدون من يرمى الطعام سينال البلاء او المصيبة ومن نوع الادب غير جيدة فى المجتمع فلذك هم يقبلون الطعام من أصحاب الديانة.
و المعاملة فى امر أخرى، صلة الرحم فى عيد المسلم واحترام أصحاب الديانة عند شهر رمضان وحضورهم حينما اصحاب احد جارهم المصيبة وغيرها. أساس قيام مجتمع بليمبينج وجود حفظ المعاملة بينهم وايجاد الادب الحسنة ويقرر أخلاق الانسان المقبولة وسط حياة المجتمع وسير النظوم للوصول إلى صلح وسعادة فى معيشة المجتمع كما يلى:
1. التراحم بين الشيوخ والتعاون و عدم الإبتعاد من المجتمع
2. وجود الإحترام من الشباب على الشيوخ اما عند أسراته وجاره
3. وجود الحب بين الأصحاب المسويات فى العمر
4. وجود الحب الشباب على أصغر منه علم آباء الأدب الحسنة أبنائهم ويحثهم فاستعمال كل يوم وهذه الأمور المهمة فى المجتمع.
ج. فرق المجتمع المختلفة
يتفرق مجتمع بلمبينج فى تدينهم إلى فرقتين، الفرقة الإسلامية والفرقة النصرانية، فالأولى هم الذين يتدينون الإسلام والثانية هم الذين يتدينون النصرانية، هم:
1. المسلمون
على حسب الإحصاء العام 2008 بلغ عدد مجتمع بليمبينج المتدينين بالإسلام 2562 أو 96,79 فى المائة من عدد المجتمع كلهم. ومن الأغلب أنهم المجتمع الأصليين فى هذه القرية، منهم من كان تدينهم منذ صغرهم وكذلك بسبب تحول دينهم من النصرانية إلى الإسلام.
نظرا من المظاهر الاجتماعية الاقتصادية، نجد كثرا من أسرة المسلمين فقراء. والأسرة الفقراء من المسلمين بلغ عددهم 50 فى المائة من عدد المجتمع كلهم. وهذا المظهر واضحة من مهنتهم، ولكونهم الفلاحين وخدام الفلاحين.
عقيدتهم هى الاعتقاد بوجود الرب الأحد (الله سبحانه وتعالى). و علم التوحيد يعنى العلم الباحث عن وحدة الله، فالرب عندهم هو الواحد الخالق لهذه الكائنات، القادر على كل شيء، البقى، العليم، المقدم، القيوم، البديع، الحى، البصير، السميع، ومنهج عقيدتهم أيضا ملخص فى أركان إيمانهم: الإيمان بالله، الإيمان يملائكته، الإيمان برسوله، الإيمان بكتبه، الإيمان بيوم القيامة، الإيمان بالقضاء خيره وشره.
ولمسلمى بليمبينج عقيدة، عقيدة فى الإسلام هو إفراد الله فى العبودية والحضوع والإنقياد لشرائعه. قال الله تعالى فى كتابه الكريم:
1. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (الإحلاص: 1-4)
2. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (الفاتحة: 5)
3. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (الأنعام: 79)
وأمة رسول الله محمد صلى الله عليه وسلم مكلفون بالواجبات، منها: أولا، قراءة الشهادتين (أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله)، وثانيا، إقامة الصلوات الخمس (الصبح، الظهر، العصر، المغرب، العشاء)، ثالثا، إيتاء الزكات (الفطر والمال)، رابعا، الصوم فى شهر رمضان، خامسا، الحج إلى بيت الله لمن استطاع إليه سبيلا. ولهم كتاب مقدس، القرآن الكريم الذى هو من وحى الله ويكون هداية ودستور للناس.
النظم فى الإسلام يعلمنا فى معيشة البشر من العوامل الآتية:
1. إحترام الحواس وعقل الإنسان.
2. المساواة بين الرجال والنساء بدخول الجنة.
3. حفظ القيم الإنسانية وقبول العادات التى لإبتعارض الدين.
4. شهادة وجود شعوب وقبائل واللغات المتنوعة والجلود الملونة.
5. إحترام المرء على أعماله الصالحة.
ومن العادات التى انتشرت من بين مسلمى بلمبينج هي إلقاء السلام فى معاملتهم ومعاشرتهم اليومية وفى المناسبات الأخرى كالاجتماعات رسمية كانت أم غير رسمية، يعنى بقول "السلام عليكم ورحمة الله وبركاته" ويقصد بذلك اللفظ ابتغاء مرضات الله والثبوت فى أخوتهم الإسلامية.
حرم مسلمو بليمبينج لحم الحنزير والكلب وغير هما من لحوم الحيوانات المحرمة أكلها، وكل حيوان أهل لغير الله به كما أشار إليهم القرآن أنهم إذا ذبحوا الحيوانات فأول مايبدؤون قراءة البسملة.
ومن أراد النكاح من مسلمى بلمبينج، فنكاحه مسجل فى مكتب الشؤون الدينية أى (KUA) فى مركز كوره. ويعقد النكاح أمام موظف تسجيل النكاح أى (PPN) والولى والشاهدين، ثم عقد وليهما حفلة النكاح بدعوة أقربائهم وجيرانهم والمجتمع إليها إعلاما لهم.
ولمسلمى هذه القرية الاتحاد الديني يعرف باتحاد تعمير المسجد، وكان يتكون من الرئيس ونائبه والسكرتير وقسم المالية وجميع الأعضاء المتورطون أنفسهم بهذا الاتحاد. يقوم هذا الاتحاد بتنفيذ الأنشطة الدينية الإسلامية والتنسيق لمعاملة المسلمين الداخلية أو الخارجية، وذلك يعرف من قيامهم بأعمالهم الدينية اليومية.
واذا وقعت المصيبة فى هذه القرية مثل المتوفى او مات احد من اصحابهم، فحضر جميع اصحابهم لأداء الزيارة لأهل الميت وهم يتبعون حتى المقبرة واشتراكوا فى آداء الدعاء لسلامة الميت ولأهل الميت. وجود الحفلات (Selamatan) هذا التهليل فى إصطلاح معتقد الإسلام.
1. فرقة المجتمع النصرانية
بدأ تدين مجتمع بلمبينج باالنصرانية فى سنة ألف وتسع مائة وخمس وستين 1965، وأول نشرها جاء راهب (Romo) أندرى أرصو (Andriarso) من سيدوريجو (Sidorejo) فارى (Pare) إلى هذه القرية، وأول من يدخل إلى هذا الدين هم من أعضاء الحركة الشيوعية بإندونيسيا S PKI 30.G
من الوثائق عند حكومة بليمبينج (Blimbing) بلغ عدد متديني النصرانية فيها 82 نفرا أو نحو 3,20 فى المائة وأكثرهم السكان الأصليون فى بليمبينج وبعضهم المجيئون كما كان المسلمون فيها، منهم من كان يتدين منذ صغرهم وكذلك بسبب الدعوة. نظرا من الحالة الاقتصادية والاجتماعية كاد أن يكون التساوي بين متديني النصرانية في الشقاء كانوا أم فى السعادة لكون الحالة الشقية فيهم فى الخمسين من المائة والحالة السعيدة كذلك.
النصرانية هى اصطلاح خاص فى القرآن الكريم على شريعة نبي عيسى عليه السلام بعد أن فسدت أخلاق اليهود، وهذه الشريعة لجميع اليهود ولكنهم لا يقبلونها حتى بعد وفاة عيسى عليه السلام واليهود ينشرون هذه الشريعة خارج قومهم.
النصرانية هى إحدى الديانات السماوية وتشبيه الإعتقاد فى دين الوحيى عيسى على رسالة الله الذى أوجب استمرار الأنبياء السابقة. لاتظنوا أن مجيئى هنا أن أغيّر أحكام التورات أو كتب الأنبياء ولكن مجيئى سأغير إلى إتمامه.
لكل ديانة عقيدة وعقيدة الديانات السماوية واحدة إلا أن النصارى اليوم قد إنحرفوا عن العقيدة الصحيحة التى حملها عيسى عليه السلام، وتلك الإنحرافات يتمثل بعضها فيما يلى:
1. المسيح فى إعتقادهم إنسان وهو فى نفس الوقب إله.
2. وجود ورثة الذنب.
3. المسيح تمثيل الله وصلبه لتكفير خطايا البشر.
4. العودة أويوم البعث يعنى عندهم البعث من الموات.
مفهوم التثليث عند المسيحية، الإله واحد ولكن يتكون من ثلاثة آلهة، وهى إله الأب وإله الإبن والروح القدس. والمسيحيون إعتقدوا طبيعة الإله هى إله الأب وإله الإبن والروح القدس.
الكتب المقبولة عند المسيحية (العهد القديم والعهد الجديد)، الأناجيل المعتيرة عند المسيحين هي:
1. إنجيل متيوس (من اللغة العبرانية أو السوريانية ويترجم إلى اللغة اليونانية والمترجم مجهول)
2. إنجيل مرقس (إنتشار النصارى فى أفريقيا الشمالية ومصر وروما)
3. إنجيل لوقس وهو يهودى مساعد بولوس لحل جميع القضايا.
4. إنجيل يوحانيس يتعلق بالتثليث، بحيث يكون المسيح إلها فى أول تاريح المسيحسين.
عقيدة النصرانية هى الإيمان بوجود إله واحد وهو يسوس كريستوس عند متديني النصرانية فى بلمبينج يعتقدون أنه ابن الله البقى وليس من جنس الناس كما بينه الكتاب "الله هو إله الأب فى الجنة" (متيوس 2-3) يعنى: هو إله الأب البقاء بقراره، وتقريراته، وخيراته الحرة والخفية، خالق الدنيا وما فيها، يرفع الناس فى الحياة الإلهية. وما سقط أمه آدم إنسان فإنه لايدعه ولكن يهديه إلى صراط كريستوس صفات الله المحبوب والغنى عن المخلوقات. (Kol : 1:15). فقبل وجود الزمن، فالناس مختارون "قد عرفهم الأب وعينهم قديما، يساوى بصفات ابنه، ليكون الابن الأول بين الإخوان" (Rm. 8:29). عقيدتهم كذلك الإيمان بإله المرموز بـ "التثليث" يعنى : الله واحد فى القدرة وثلاثة فى الأنفس، والأنفس الثلاثة تعنى : إله الأب وإله الابن والروح القدس، ولكن عنده القدرة الإلهية الواحدة وهو بذلك واحد.
وكان للإنسان شرط قبل دخول النصارى، وذلك قراءة الشهادة ما يلى : "بسم الأب والابن والروح القدس فى الجنة: آمين. ثم يشهد – يا أبانا فى الجنة اسمك محمود، وآت سلطتك، ولتكن إرادتك فى الدنيا كما كانت فى الجنة، آتنا اليوم واعف عنا خطيئتنا كما عفونا عن المخطئ علينا، واحفظنا وادخلنا فى التجريبات ولكن دعنا من الخبيث عنها آمين".
هذه الشهادة أو الوعد قالها النصرانية عند المعمودية (Pembabtisan) أو قبول إيمان النصارى أمام الراهب (Romo/Pastur). مفهوم المعمودية عند النصرانية هى التقرير بالإيمان و بنظمه الموجودة فى النصرانية، وحينئد أنه مؤمن بالإله الواحد الثلاثة. ولهم كتاب مقدس المسمى بالإنجيل كوحى الله الذى هو مصدر تعاليم النصرانية.
كما كانت الأديان غير النصرانية من العادات الدينية، فإن النصرانية ينشرون بعض العادات الدينية بينهم، ليصلوا الرحم ويعاملوا غيرهم. بمثل القول التالى "صباح الخير" (Sugeng Injing)، حين اللقاء بغيرهم أو عند الاحتفالات الرسمية وغيرها. فى بلمبينج كانيسة واحدة حيث اتخذها متدينو النصرانية للعبادة مرة واحدة فى الأسبوع.
ولمن أراد النكاح من أمة النصرانية، فنكاحه مكتوب فى الوثائق المدونة (Catatan Sipil) الموجد فى مركز كوره. وقبل عقد النكاح رعى العاقدان للنكاح بالتربية المتعلقة بالإيمان الاقتصاد الأسرة طوال ثلاثة أشهر، ثم يعثد النكاح أمام الراهب (Romo) والشاهدين من رجال الكنيسة. وقال العاقدون تالعهد فى النكاح الذى بكه الراهب أو أنكحتك باقدس، ثم عقد الوالدين من كليهما حفلة النكاح فيها داعيا جميع الأقاريب والجيران إلى بيتهما.
د. النشاطات الدينية في قرية بليمبينج
1. الإسلام
من النشاطات الدينية التى قام المسلمون فى قرية بليمبينج كانوا يصلون الصلوات الخمس، يقيمونها بالجماعة أو الفردي. وعند صلاة المغرب والعشاء والتراويح كانوا يصلون بالجماعة فى المساجد. وأمابالظهر والعصر والصبح فيؤدون منفردين أو بالجماعة فى بيوتهم. وبالعيد (عيد الفطر وعيد الأضحى) فأكثرهم يصلون جماعة فى المساجد.
وبعدد ركعات التراويح، فأكترهم يصلون بعشرين ركعة، ولا يوجد فى تلك القرية مسجد لتأدية صلاة التراويح بثمانى ركعات. وأنهم يصومون فى شهر رمضان ويقومون بالعبادات المسنونة الأخرى، مثل الإفطار الجماعى والصلاة التراويح وقراءة القرآن ليلة رمضان فى المساجد أو المصليات إلى أن يختتموا على الأقل مرة فى الشهر، القرآن الكريم الذى يشمل على القوانين الإلهية للوصول إلى سعادة الحياة الدنيوية ولأخروية.
أنزل الله قرآنا عربيا لأن نزوله فى العرب مطابق بقومه. نزول القرآن الكريم فى 22 سنة وشهرين و22 يوما ويتكون من ثلاثين جوءا ويتكون من مائة وأربع عشرة سورة وست آلاف وستمائة وست وستون آية. وتنقسم على سورتين هما السورة المدنية والسورة المكية.
وفى هذا الشهر كانوا يقومون بذكرى ليلة القدر، ويؤدون واجبهم بإيتاء الزكاة (زكاة الفطر أو المال)، ثم يعطون إلى مستحقيه من الفقراء والمساكين. ومن النشاطات التى قام المسلمون بتنفيذها قبل مجيء يوم عيد الفطر هي زيارة قبور آبائهم وأجدادهم. هذه الزيارة هى العادة المحمولة من أجدادهم أو أنها العادة المحيلة المستمرة إلى اليوم.
لمسلمى بليمبينج أعياد، هى: عيد مولد محمد صلى الله عليه وسلم، إسرائه ومعراجة، ونزول القرآن، وليلة القدر، وعيد الفطر، وعيد الأضحى. ولذكرى هذه الأعياد كانوا يقيمون حفلا دينيا بالعبادات والذكرى والدعاء مثال ذلك برنامج "التبليغ الأكبر"، وذلك بدعوة أحد الدعاة الشاهر من خارج الدائرة. فيعقد هذا البرنامج تارة فى المسجد وتارة أخرى فى الميدان.
بعد تمامهم من صلاة عيد الفطر كانوا يتبادلون التهانى والتزاود، فيه يتعاطفون ويتراحمون، وفيه ويتجملون ويتزينون، وفيه يتمتعون بطيبات ما رزق الله، وفيه يوثقون فيما بينهم عرى المحبة والإخاء، وبعد صلاة عيد الأضحى كانوا يذنحون غنما أو بقرا ثم يوازعون لحومها إلى مساكنهم وفقرائهم.
لمسلمى بليمبينج فرق العبادات فى كل تفاوق الجيران(RT) كفرقة جماعة التهليل، فرقة للرجال وفرقة للنساء. وهؤلاء يقومون بهذا البرنامج فى كل أسبوع مداومين حيث أن المكان مقرر على التتابع فى بيت إحدى الجماعة، وفى ذلك يقرأون السور من القرآن مثل سورة "يس" والأدعية المأثورة ثم تعقد فى نهاية البرنامج التوعية الدينية والتضيف من المأكولات والمشروبات المعدة من أهل اليبت.
وإذا مات أحد منهم فيسارعون إلى تدبير هذه الجنازة بغسلها وتكفينها وصلاتها ودفنها، فالمسؤول بتنفيذ هذا الأمر هو رئيس شؤون الدينية (Modin) لهذه القرية. وعقد أهل هذه الجنازة ذكرى الموت (Selamatan/Kenduri) فى اليوم السابع والمائة والسنة والسنتين وثلاث سنوات من يوم موتها. يستهدف من هذا البرنامج هدفين، الأول : لعادة الجاوية (Kejawen) تعنى التضيف الدينى الذى اشترك فيها جيرانهم وأقرباؤهم، الثانى لإقامة شريعة الإسلام وذلك بقراءة التهليل (من الصورة القصيرة فى القرآن والأدعية المأثورة) رجاءا لسلامة الميت من عذاب القبر ولسلامتهم فى الدنيا والآخرة.
أما أساس المسلمين والمسلمات يعنى، القرآن الكريم، والحديث النبوى. والقرآن الكريم هو كلام الله الذى أوحى إلى رسوله بوسيلة جبريل. وأما الحديث النبوى هو بيان القرآن الكريم من قول وعمل وتقرير نبى محمد صلى الله عليه وسلم لأمته.
4. النصارى
للنصرانية بتلك القرية فرق العبادات فى كل تفاوق الجيران .(RT/Rukun Tetangga) فرقة تشمل على الأمهات وفرقة تشمل على الآباء. هذه النشاطة عقدوها النصرانية مرة فى الأسبوع متوالية على حسب الدور فى تلك الفرقة. ولكل فرقة المعلم فى الدين حيث يرأس هذا البرنامج، وذلك أن يقرأ الرئيس بعض السور من الإنجيل ثم عقد التفكر والتأمل الجماعى. ثم اختتمت هذه النشاطة بأكل المأكولات وشرب المشروبات المهيأء من أهل البيت.
للنصرانية أعياد قاموا بذكرى ها، منها : عيد الميلاد (عيسى المسيح)، عيد الفصح (Paskah)وغيرهما. وفى يوم عيد الملاد عقد النصرانية القربة القدسية (Misa Kudus) أو القربة الميلادية (Misa Natal) عند الليل. وبعد العبادة الميلادية فى الكنيسة، أنهم قاموا بذكرى الميلاد بالزيارة إلى الأقرباء النصرانية.
الباب الثالث
النظرة النفسية و الاجتماعية فى التحوّل الدّيني
الفصل الأول : العوامل التي دعت بعض المجتمع قرية بليمبينج إلى التحوّل الدّيني
فى هذه الحياة الحاضرة يشعر الإنسان أنه لا يستطيع أن يترك دينه، لأنه متى وقع فى مسألة ما لا يمكنها تحليلها بعقلها فيراجع أمره إلى القوى فوق القوى الإنسانية، وتوجد ذلك فى الدين. لأنه يعتقد أن للدين قوة فوق قوة عقله ويكون مرجعا له فى تحليل الصعوبات فى الحياة الدنيوية.
فبتقدم الزمان وحياته الدينية ظهرت بعض الأخلاق الإنسانية الدينية المائلة إلى الانحراف، منها قضية التحوّل الدّينى من دين إلى دين من بين معتقديه، مثل ماوقع فى بلادنا إندونيسيا.
وإن قرية بلمبينج هي إحدى القرى فى كديرى وتكون موضع بحث الباحث. يرى الباحث أن بعض متدينيها قد تحولوا دينهم من النصرانية إلى الإسلام. وبعد ملاحظة الباحث، رأى أن مايكون سببا لهذا التحوّل الدّينى هي من أثر البيئة الاجتماعبة، أثر العائلة و أثر الاقتصاد وكذلك من الهداية من الله، وجود الريب نحو الدين السابق، الوعي الديني وغير ذلك.
أ. العوامل الظاهرية
من بعض العوامل الظاهرية التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي أثر البيئة الاجتماعية، إنّ من أحوال الأمم الدينية فى المجتمع لها أثر قويم فى تكوين حياتهم الدينية وذلك كانت البيئة تؤثّر كثيرا إلى تغيير إيمان البشر من النصرانية إلى الإسلام رجاءً على اطمئنان النفس. وذلك كما قال هنرو فسفيطو، و كذلك كما قاله سيد رشيد.
قال سيد رشيد، أن الإنسان المنفي والمنفرد من بيئته ومجتمعه سيشعر بالإنفراد في حياته، فهذه الحالة قد تسبب الإلتجاء والإهتمام إلى اطمئنان قلبه، ثم هناك بعض العوامل الظاهرية الأخرى التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الحب إلى حسن لباس المسلمين، الحبّ بخصائص الإسلام، تغييرات الشريعة من قبل الرهبنة، و الهلك الاقتصادي. وهذا القول لايساوى بقول سامجو (Samijo).
قال سامجو أن البيئة الاجتماعية لا تسبب كثيرا إلى الفرد في تحول دينه بل تغير المنصبة فتغير منصبة الإنسان الذى يحصل فجأة سيكثر ما يكون عاملا من عوامل التحول الديني، مثال ذلك، الطلاق، والخروج من الفرقة الاجتماعية، وتغير العمل أو الشغل، والنكاح بالأجنبى، وغير ذلك.
وكذلك أثر العائلة، تقع كثيرا فى حياة الأمم الدينية مؤسّسا على العائلة أو الأسرة فيكون التديّن ما يقع بين الأمم هي أثرا من عائلتهم ويدعوهم إلى دين جديد. وهذه تساوى بقول سيد سفارى، هو أحد العلماء في تلك القرية ويقول أن الأمور التى تسبب إلى تحول دينيه هي، وجود التراع في العائلة وعدم التناسق فيها واختلاف الدين، وصعوبة التناسلىّ، وعدم الاعتراف من بنى القرباء، نظرة العبادة فى الإسلام، و العادة فى الإسلام.
ثم أثر الاقتصاد، من بعض متمسّك الدين كانوا يطمئنون فى حياتهم و بعضهم آخر تقع التريّب سببا من قلة الأموال أى الاقتصاد وذلك كثير ما يقع اليوم. وكذلك كما قال سيد مرسام هو أحد المؤلفين في قرية بليمبينج يقول أصبحت الحالة الاجتماعية الاقتصادية الصعبة عاملة من العوامل الدافعة إلى التحول الدينى. وكاد المجتمع الفقراء يميلون إلى التمسك بالدين الذى يعدّى لهم سهولة الحياة في هذه الدنيا و العوامل الظاهرية الأخرى هي، تغييرات الشريعة من قبل الرهبنة، نظرة العبادة فى الإسلام، و الفلسفة الإسلامية.
عندما سأل الباحث إلى أحد مجتمع في تلك القرية وهناك من يرى أن الأمور الظاهرية التى تسبب إلى تحول دينهم من النصرانية إلى الإسلام هي، خصائص الدين الإسلامى، الحب إلى حسن لباس المسلمين، نظرة العبادة في الإسلام، و تأثير البيئة.
للتحول الديني صفة أساسية بتغير ظاهر الفرد. فالمجتمع الذين قد تحولوا دينهم كانوا من بعد تحولهم تغير جميع مناهج حياتهم وتركوا جميع مناهج حياتهم القديمة كالرجاء والسلامة والسعة إلى عكسها وهي طلوع الظواهر الدينية الجديدة كالإحساس بعد كمال مناهج الحياة.
من البيانات السابقة فيرى الباحث بأن هناك العوامل الظاهرية التى تسبب إلى تحول الديني لبعض مجتمع قرية بليمبينج، فتلك العوامل هي:
1. الهلك الاقتصادى
2. خصائص الدين الإسلامى
3. الحب إلى حسن لباس المسلمين
4. العادة فى الإسلام
5. تأثير البيئة
6. الحب بالفلسفة الإسلامية
7. نظرة العبادة فى الإسلام
ب. العوامل الباطنية
بعض العوامل الباطنية التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي الهداية من الله تعالى، فإنّ من أقوم الدّين هو الإسلام ووصل الإنسان إليه متنوّع متعدّد إمّا سببا من وعى الدين ، الريب نحو الدين والهداية من الله تعالى.
ثم وجود الريّب نحو الدّين السابق، أنّ المتديّنين قد تمسّكوا بدينهم الحقيقي وتيقنوا بإيمانهم الثابت ولكن من بعضهم أصابوا في قلوبهم الريب والشك نحو دينهم وذلك أسباب كثيرة مثل عدم الصدق بالتثليث في المسيح وعدم الصراحة في التعاليم للديانة النصرانية وكذلك غموض نظرية ألوهية اليسوع. وذلك كما يقول الدكتور الحاج جلال الدين ، سيد مرساني، جمادي، سيد رشيد وغيرهم.
وكذلك الوعي الدّيني ولمّا تمسكوا دينهم السابق فيحاولون دينهم سببا من عدم المنفعة والحكمة في نفوسهم وحياتهم، حتّى بدّلوا عقيدتهم إلى ما يطمئنّ به قلوبهم.
إنّ هناك عوامل داعية لشخص إلى التحوّل الدينى ، وذلك يحتو على وجود الريب عن ربهم وتعاليمهم وعبادتهم . عند هنرو فسفيطو (Drs. D. Hendropuspito) من بعض العوامل التى تسبب الى التحوّل الدّيني هي، الأسباب الإلهى، وأحوال البيئة الاجتماعية، والتأثير التربوي، والأسباب الباطنية والروحية.
وأما عند الدكتور الحاج جلال الدين (Prof. DR. H. Jalaluddin) بعض العوامل التى تسبب الى تحول الديني هي، الأمور النفسية، والاختلاف والاضطراب للدّيانة ورؤسائها، والحاجة البشرية، العادة، و التربية، و اختلاف الدين بالأمور الغيبيّة.
وقال سيد مرساني (Marsam) إنّ بعض العوامل التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الاضطراب عن دينه السابق تحصل هذه الحالة بطلوع المسائل الدينية تأثر باطن الإنسان. وأدى هذه المسائل إلى ضجر حياته الباطنية المتهايجة بأشكال وأنواع: كالقلق واضطراب البال واليأس والريب والشك. فانطلق من هنا إلى اختيار الاعتقاد الجديد لسد نزاع واضطراب باطنه. والعوامل الأخرى التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الوعى الدّيني، والحبّ بخصائص الإسلام، عدم الصراحة في التعاليم للديانة النصرانية، والهداية من الذات الإلهية.
عند الدكتور محمد يحيا ولوني (Dr. Muhammad Yahya Waloni) إن العوامل الّتى تدفع إلى التحوّل الدّيني من الديانة النصرانية إلى الديانة الإسلامية بالأسباب الآتية: عدم الإيمان بالتثليث، وعدم الصراحة من الرهبنة في الألوهية، وعدم الصراحة في التعاليم للديانة النصرانية، ثم غموض نظرية ألوهية اليسوع، وكذلك تغيرات الشريعة من قبل الرهبنه.
عند محمد شمش علي (M. Syamsi Ali, M.A) من بعض قصة المؤلفين أن العوامل التحوّل الدّيني هي، الحب بالفلسفة الإسلامية، والحب بعبادة المسلمين، الحب بنشاط الإسلام والمسلمين، ثم وجود الشك والريب للاعتقاد السابق
هناك الآراء المتعلقة بعوامل التحوّل الدّيني هي : المصاحبة، والوعي النفسي، والهداية من الله. من بعضهم يقول العوامل وهي : عدم الاطمئنان في الحياة الدينية، فى هذا الوقت يطمئن الإنسان فى باعتقاد لأن المسائل الدينية لم تأثر موقفه. وتوجد فى نفسه مواقفة الاستنتاجيه بالدين. وبطبيعته أن تلك الحالة لاتكون حاجزة فى توازن بطينه حتى يطمئن ويسعد فى حياته. والعوامل الأخرى، وجوب الريب في القلب، ثم الهلك الاقتصادية.
وهناك من يرى أن عوامله هي : وجود الشك والريب في القلب، وعدم الخشوع في العبادة، والهداية من الله. ومنهم من يقول أن العوامل التى تدفع إلى التحوّل الدّيني هي : هداية من الله، بعد اضطراب قلبه، ولرسوخ وثبات قلبه ووجود الاستسلام فاختار إلى الاعتقاد الملائم له. ويأتى بهذا الاختيار إلى اطمئنان الباطن بقبوله بهذه الحالة كهداية الله. لأنه لما وقع فى الاطمئنان تعارض موقف اعتقاده الجديد بموقف اعتقاده القديم، وحصل من ذلك التحول الدينى. والعوامل الأخرى، وجود الشك والريب في القلب، و عدم الاطمئنان، ثم عدم الخشوع في العبادة.
هذه الأسباب هي الأمور التى تدفع شخصًا أو جماعةً إلى التحوّل الدّيني، فيرى الباحث بأن هناك عوامل هامّة الّتى دعت إلى التّحول الدّني ، واستنبط الباحث بأنّ الأسباب الرئيسية للتحوّل الديني كما يلى:
الأول : تأثير البيئة حيث يمكن فيها الشخص زمنا طويلا حتّى تؤثّره في تكوين وعيه الدّيني.
الثانى : تأثير التربية عند سيره في الوصول إلى حقيقة الدين الحق حتى يتمكّن له من التفريق بين الحق والباطل.
الثالث : الحالة الباطنية، فعمل المرء بجوارحه إطاعة لدينه لا يطابق بما خطر في قلبه أحيانا ، وكثيرا من الناس قد لا تطمئن نفسه قيل وصوله إلى الحق.
الرابع : الهداية من الله ، فهي تساعد كثيرا في محاولته إلى تحوّل الدين. فبالهداية يزيد المرء إيمانا واعتقادا لدينه الجديد.
وبذلك يستشعر الإنسان بالنصر من عند الله واطمئنّ قلبه ونفسه حتى يتمكّن من تأدية واجبه نحو دينه بخلوص صدوره.
إنّ الأساس للتحوّل الدينى هو الحالة الباطنية. فعملية للتحوّل الدينى كهدم بناء، بحيث نهدم البناء القديم ونبدأ بتعميد البناء الجديد على أساس قوىّ يخالف البناء السابق.
فالشخص أو الجماعة ممّن جرى عليه عملية التحّول الدّيني يرى سيرة حياته تقوم على نمط خاص ثمّ تركه بعد محاولته في التحّول ، فكلّ مشاعره النفسية كالرجاء والسعادة والسلامة تختلف كلّ الاختلاف مماّ سبق ونشأ من نفسه الاستشعار بعدم كماله للجانب الروحي والباطني ، وأخذ يفكّر في الندامة والخوف وضياع الهوية مماّ تدعوه إلى الشك والريب .
وقد جرى عملية التحوّل الدّيني على أطواره ، منها : وجود الاختلاف عن دينه السابق فى نفسه. والقبول للنظر الجديد فى التديّن، وقبول الوعى الجديد فى التديّن هداية من الله، والانفصال بين التركيب الإدراكيّ والتحريض الدينى من أزمته النفسية.
قالت الدكتور زكية درجات بأنّ عملية التحوّل الدّينى تقوم على خمسة أطوار، هي :
1. الاطمئنان
2. الشك والريب
3. الخلاف الباطنى
4. الاطمئنان بعد الوصول إلى الغاية المرجوّة
5. عملية التحوّل الدّيني
من البيانات السابقة فيرى الباحث بأن هناك العوامل الباطنية التى تسبب إلى التحول الدينى، فمن العوامل الباطنة هي:
1. عدم الإيمان بالتثليث
2. عدم الصراحة فى الألوهية من عند الرهبنة
3. غموض وهية اليسوع
4. الشك والريب عن دينه السابق
5. الوعي الدّيني
6. الهداية من الله
وثلاث القوى من أهمّ العوامل فى التحوّل الدّيني، هي:
1. الهداية من الله
2. الوعي النفسى
3. الاضطراب عن الدّين السابق
ج. الدواعى إلى التحوّل الدّيني
إن التحوّل الدّيني يرتبط ارتباطا متينا بالأحوال الباطنية و الظاهرية. فبداية الدواعى إلى التحوّل الدّيني من طور طمأنينة فى نفس المرء عند اعتناق دينه، فتمضى أيامه بأزمة الإيمان والاستشعار بالذنوب فيؤدى إلى الانزعاج في نفسه وقد تمكّن له القلق واليأس والشك والريب في نفسه فنسعته طور الانزعاج في النفس.
فبهذه الأمور تدعوه إلى الخيار بعقيدة جديدة تعالجه من قلقه النفسية بوصول إلى الهداية. فبعد تحوّل عقيدته شعر باطمئنان قلبه ونفسه حتى بلغ غايته وهي العقيدة الصحيحة ترشده إلى العبادة. وهذه بعض المفترقات أخذها الباحث للحصول إلى الحقائق الصحيصة:
منهم من يقول بأن الدواعى التى تدفع إلى تحوّل الدين منها : من هداية الله، ومن الوعي النفسي، ومن الاضطراب عن دينه السابق، ومن العلماء اسمه سيد سفارى هو الذي قام بتعليم شرائع الأديان التي هي وسيلة لتطور وترقية عقول وأفكار الناس.
وهناك من يقول، أنها لاتعرف حقيقة الدين وفائدته للإنسان قبل تحولهم إلى الإسلام، فمن الوعي النفسي، ومن هداية من الله، وبمصاحبة مع إخوانها المسلمة تفهم بأن الدين هو الفطرة وبأن كل مولود يولد على الفطرة فأبوه يهودانه وينصرانه أو يمجسانه. ويقول رسول الله فى حديثة الشريف "ما من مولود إلا يولد على الفطرة، فأبوه يهودانه وينصرانه أو يمجسانه" (رواه مسلم).
ومن بعض المؤلفين بقرية بليمبينج يشعرون بالدواعى التى تدفع إلى تحوّل دينهم هي : من البيئة، ومن الأسرة، من بعض المؤلفين يدخلون إلى الدين الإسلامى بسبب أسرتهم لأنهم قد دخلوا الإسلام، فأوجبت الأسرة على الحق لأهله. وأول مجموع يكون الفرد هو الأسرة، وقد أوجب الدين على كل فرد منها حقا للآخر، فأوجب أن الزوج أن يحترم زوجته ويحميها وينفق عليها من سعته، وعليها معا أن يعتنيا يتربية أولادهما تربية صالحة لينشئوا بررة كاملين. وعلى الأولاد أن يحسنوا بوالديهم وأقاربهم. فإذا أدى كل فرد منها ما عليه، وكان هو فى حياته على ما وصف الدين، اجتمع شمل الأسرة، وانتظم أمرها، وعاشت عيشة راضية. والدواعى الأخرى هي، من حسن مصاحبة مع إخوانها المسلمة عند الطفولة، الهداية من الله، ومن الجانب الاقتصادى.
وهناك من يرى أن الدواعى التى تدفعه إلى التحول الدين هي : من حسن مصاحبة مع إخوانها المسلمة عند الطفولة، ومن الأسرة، من هداية الله، وكذلك من الجانب الاقتصادى. وكذلك من الؤلفين الآخرين وجود تساوى فى الدواعى هي : من هداية الله، ومن الأسرة، ومن البيئة، والوعى النفسي.
قال أحد العلماء فى تلك القرية هو سيد سفارى، أن مجتمع بليمبينج يتدينون النصرانية من والديهم ولم يعرف أن الإسلام هو دين الفطرة، الإسلام دين سماوى هو الدين الذى أنزله الله على رسوله محمد صلى الله عليه وسلم للبشر. ليكونوا سعداء فى حياتهم الدنيوية والأخروية. وهناك آيات قرآنية تؤكد ذلك، منها
1. قال الله تعالى : إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ (ال عمران: 19)
2. قال الله تعالى : الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا (المائدة: 3)
3. قال الله تعالى : وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (ال عمران: 85)
4. قال الله تعالى : وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (الأنبياء: 107)
كلمة "الإسلام " لها معان كثيرة وكل المعانى لايتجزء عن الأخر وهى كالاتى:
1. الإسلام مأخوذة من كلمة السَلاَمُ، السَلَمْ و السَلاَمَةُ ومعناها الطاهر والسلامة من النقصان.
2. الإسلام مأخوذة من كلمة السِلْمُ والسَلْمُ ومعناها السعادة.
3. الإسلام مأخوذ من كلمة السَلَمُ، والسَلْمُ والسِلْمُ ومعناها الطاعة أو التوكل.
والإسلام خاتم الأديان، قال الله تعالى فى القرآن الكريم عن كمال العقيدة والشريعة " الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا (المائدة: 3). التعاليم الدينية موجودة منذ الأنبياء السابقين ثم أتمها الله بدين الإسلام الملائم فى كل زمان ومكان.
وبتعليم شرائع الإسلام من هذا العلماء يعرف حقيقة النصرانية والإسلام، دين الإسلام يخرجهم من الظلمات إلى النور. أن الدين هو الفطرة التى جاء به الإنسان منذ ولادته، وأنه الدين مصدره الخضوع والطاعة والإستسلام إلى القوة العظمى المستولى والمدبر لهذها الكائنات. فهذه القوة العظمى ليست إلا وهى رب العالمين. وعن هذه الفطرة الدينية التى امتلك بها الإنسان قد أشارها الله تعالى فى كتابه العزيز: " وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ (الأعراف:172). ويقول رسول الله فى حديثة الشريف "ما من مولود إلا يولد على الفطرة، فأبوه يهودانه وينصرانه أو يمجسانه" (رواه مسلم).
عبر الله أن حالة هذه الفطرة كحالة الولد بعد ما يولد من بطن أمه، أنه لم يعرف شيئا ولم يستطع أن يعمل شيئا، لأن عقله لم ينهض ولم ينشأ. ويقف هذا الولد على الخضوع والطاعة والاستسلام إلى القوة العظمى أى الرب الخالق المدبر لأمره إلى أن يترقى وينشأ عقله. كما أشار الله تعالى: " وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (النحل:78).
فبعد أن قام الباحث بتوجيه بعض الأسئلة إلى مجتمع قرية بلمبينج وجد هناك بعض الدواعى إلى التحوّل الدينى ، أكثر من الدواعى التي تسبب إلى محاولة دينهم وهي: الهداية من الله تعالى والوعي النفسية والاضطراب عن الدين السابق والمصاحبة والأسرة والبيئة. فالجانب الاقتصادي لايسّبب كثيرا إلى تحول دينهم.
د. خلفية الحياة الدينية
بعد ملاحظة الباحث قرية بلمبينج من الأحوال مجتمعهم و الفرقة مجتمعهم المختلفة و النشاطات الدينية في تلك القرية وكذلك من بعض العوامل و الدواعى التى تسبب إلى تحول دينهم يرى الباحث عن خلفية الحياة الدينية قبل تحوّل دينهم من رئس تلك القرية سيد سوفرينطو يقول أنّ أكثر هؤلاء الّذين يحوّلون دينهم، هم من النصرنية، و أحوال تديّنهم قبل الإسلام مألوف مع أهلهم وأخواتهم، وتجرى عملية التحوّل في أنفسهم على بعض المضيّ بأطوار.
ويرى سيد سفارى بأن معاملتهم مع غيرهم مألوف كما تجرى من قبل، هم يعاملون إخوانهم المشركون بالخيرات. ويشعرون بالشك والريب بدينهم السايق و بتقلّبات النفس بعد تحوّل دينهم. وهذا يختلف بقول سيد رشيد أن شأن تدينه قبل الإسلام متعارض مع أهلة وأخواتة، فبذلك يتحول إلى دين الإسلام، وتجرى عملية التحول فى نفسه على مفاجعة، ومعاملتهم مع إخوانه المشركين يكره.
وبعد سأل الباحث إلى بعض المجتمع أكثرهم يقولون أن خلفية الحياة الدينية لبعض المؤلفين فى تلك القرية هي، أن شأن التدين متناعم مع أهلم، وتجرى عملية التحول الديني أنفسهم على على بعض المضيّ بأطوار، ويشعر بالشك والريب بدينهم السابق، ومعاملتهم بإخوانهم المشركين حميم كما تجرى من قبل.
من البيانات السابقة فيرى الباحث أن خلفية الحياة الدينية لبعض مؤلفين لمجتمع قرية بليمبينج قبل تحولهم، هم من النصرانية، و أحوال تديّنهم قبل الإسلام مألوف مع أهلهم وأخواتهم، وتجرى عملية التحوّل في أنفسهم على بعض المضيّ بأطوار. معاملتهم مع غير مألوف كما تجرى من قبل، هم يعاملون إخوانهم المشركين بالخيرات. ويشعرون بالشك والريب بدينهم السايق و بتقلّبات النفس بعد تحوّل دينهم.
إن للدين أثرًا محمودًا فى الحياة الفردية و الاجتماعية، بما أمر به من الأعمال الصالحة، وما نهى عنه من المعاصى والآثام، وما حث عليه من خصال الخير، ما ذمّ من صنوف الشرّ.
الفصل الثانى : آثار التحوّل الدّينى
فإذا تمسك كل فرد بدينه فإنه يحيا حياة سعيدة فيعيش صحيح الجسم، مصون العرض، باجتناب محارم الله تعالى، وليس كلهم يتبعون ما أمر الله: من العمل والسعى فى طلب العلم، أمينا على ما يستحفظ من الأموال، ومايعهد إليه من الأعمال، صادقا فى أقواله: لا يفترى ولايختلق، صابرا على ما يصيبه من نوائب الزمن، مقدما جريئا فى إظهار الحق، لا يهن لما يصيبه فى سبيله. برا بوالديه وذوى قرابته، عطوفا على المرضى، رحيما بالضعفاء والمساكين، متواضعا فى غير ذلة، عادلا منصفا فى معاملته لغيره، غير جبار، ولا مختال، ولافخور، سمحا جوّادا، ينفق ممّا رزقه الله تعالى في سبيل الخير وأعمال البر : "مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ"(النحل: 97)
أ. آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية
أحيا الدين نفوس الناس ليعشوا فى هذه الدنيا عيشة راضية، وليقوى به مقامهم ومنزلتهم. وكخلفية الله فى هذه الدنيا، أشارنا الله تعالى أن الدين كروح للجسد "يُنَزِّلُ الْمَلَائِكَةَ بِالرُّوحِ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ أَنْ أَنْذِرُوا أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاتَّقُونِ" (النحل: 2). و فى آية أخرى وضح الله تعالى "وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ" (الشورى: 52)
فائدة الدين بناء الفرد الصالح والمجتمع الصالح والناهض. لأنه أرشد الناس بأمن وإطمئنان القلب وقوانين دلت على عمل الخير والمصلحة الحسنة، حتى تكون المجتمع سعيدا وفاضلا عزيزا كريما روحية وجسمانية، ويمتلك العقيدة الصحيحة فى القلب، وتصحيح العبادة والخضوع على شريعته وتقديسه وتعظيمه. وإنما ينظم العلاقات الاجتماعية ويضع لها الأطر والضوابط التى تعصيها من الانحراف والشر، وتجعلها قائمة على منهج الحق والاستقامة، فيكون الدين ضرورة لتعظيم علاقات الإنسان الثلاث: علاقته بربه وعلاقته بنفسه وعلاقته بمجتمعه.
الفرد هو عضو فى الجماعة، ولا انفصال بين الفرد والمجتمع، وهناك توازن بين الترعة الفردية والترعة الجسمانية، وتوازن أيضا بين مصلحة الفرد و مصلحة الجماعة.
وبعد تحوّل دينهم الى الإسلام لهم آثار في حياتهم النفسية، وهذه الحقائق التى أخدها الباحث حصيلة من الملاحضة والمقابلة مع بعض المؤلّفين للحصول إلى معرفة الأثر من التحوّل الدّيني فى الحياة النفسية، منهم من يقول بأن آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية هي، ظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله، وكذلك تطهير القلب، ثم زيادة الإيمان إلى الله تعالى في أنفسهم و جعله متناسقا مع الأسرة.
ومن بعض المؤلّفين بعد تحولهم إلى الإسلام يشعرون بنشاط في العبادة و الاطمئنان في قلوبهم وتزكية النفس و تطهير القلب وجعله يقينا بدينه الجديد الذى يتدين به.
والمؤلّف الآخرون لهم آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية هي، وتزكية النفس و تطهير القلب و ظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله و إقرار الخير والصلاح فى الأرض على أساس قوى متين من ربط الإنسان بخالقه الذى يعلم سره ونجواه. و الحياة النفسية أو الفردية هي أصل لتكوين المجتمع، إذا كان المجتمع ليس فى واقعة إلا الأفراد التى منها يتكون وبها يبنى، وكان كماله من كمالها، فإن من غير الممكن أن يسعد المجتمع مع شقاء الأفراد أو يشقى مع سعادتهم.
وهناك من يرى أن آثار التحوّل الدّيني في الحياة النفسية هي، زيادة الإيمان والطاعة في العبادة والنشاط في الحياة الدينية وإطمئنان القلب، حتىّ كونهم في التديّن نافعة دنيوية والأخراوية.
وقال حارس فرسطيو (Haris Prasetyo)، دخل إلى الإسلام عندما جلس في الفصل الأول بمدرسة الثناوية أنه شعر اطمئنان القلب و الصلح و زيادة الإيمان والطاعة في العبادة بعد تحوّل دينه.
إن القاعدة السببية تقول بأن السبب تسبب المسببات وإن وجود الشيء لا تخلو منه شيء، بل لله خلق الأرض وما فيها بعلة، وما هى العبادة، فقوله تعالى: "وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ"( الذاريات: 56).
ولكل ما أمره الله به وما نهى عنه حكمة وفوائد مشهودة كانت أم غير مشهودة، من البيانات السابقة فيرى الباحث أن هناك آثارا وأدوارا فى حياة الناس، ومن بعض الآثار:
- تزكية النفس.
- وزيادة الإيمان.
- وتطهير القلب.
- وظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله.
- و إقرار الخير والصلاح فى الأرض على أساس قوى متين من ربط الإنسان بخالقه الذى يعلم سره ونجواه.
وكما أوجب الدين على كل فرد حقا لأهله وعشيرته، فرض عليه أن يحترم أعراض الناس جميعا وأنفسهم وأموالهم، فلا ينتهك حرمة عرض، ولا ينال أحدا بأذى في نفسه، ولا يتعدى على ماله، ولايستحله بغير حق.
وكذلك أمر الدين بالتعاطف والتراحم، وأن يكون للفقراء والضعفاء نصيب من أموال الأغنياء وجاه الأقوياء، وإذا ائتمر كل إنسان بما أمر به وكان الأفراد والأسرة على ما بينه الدين، تكون من ذلك مجموع مهذب راق هو الأمة، وكان للدين أعظم الأثر في حياتها، فلا يكون بين أبنائها تحاسد ولا تباغض، وحل بينهم الوئام محل الخصام، والتعاون على الخير محل التنازع والتخاذل، فارتفعت، وقويت، وسادت، وكانت أمه جديرة بالبقاء.
ب. آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية
ليس الإسلام دينا روحانيا وجسمانيا فقط، إنما هو دين ودولة وأخلاق، ومنهج حياة ودستور اجتماع. وإذا تأصلت معانى العقيدة فى القلب، وأشرقت النفس بنور الهداية الربانية، كانت مصدرا لكل خير، وإذا صحّت العبادة لله تعالى ارتقت المشاعر وهذبت الطبائع، وأقدم المرء على حياة اجتماعية قويمة. وهدف العبادة الخالصة لله ومرضاته: إنما هو التربية والتهذيب والتقويم.
إن الإنسان منذ ولادته إلى مدة حياته مع المجتمع، لأنه مخلوق مدني بالطبع أى لابد له من الاجتماع ويحتاج إلى المساعدة والمعاونة من بنى جنسه. فلا يمكنه أن يعيش منفردا خارج المجتمع، قال أرسطو إن الإنسان الذى لا يعيش وسط مجتمعه لايسميه إنسانا بل الملائكة أو الحيوان.
بستنتج بعض العلماء بأنه لايمكن الإنسان أن يعيش منفردا، كأن ينفرد ويعتزل داخل الغار، أو فى جزيرة هادئة من غير المساعدة من بنى جنسه. فلأنه يجيب إلى الحياة الاجتماعية. و هذا التحوّل الدّيني يؤدى إلى ظهور الآثار في الحياة الاجتماعية، كما قال أرنولد (Arnold 1864-1930)، أن التحوّل الدّيني له آثار فى حياتهم الاجتماعية من بعضها، تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية ووجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع وحسن المصاحبة مع المجتمع
وقال الدكتور الحاج جلال الدين، أن التحوّل الدّيني له آثار فى حياتهم الاجتماعية هي، التربية و المنقذ و الاصلاح الخلوقية للمجتمع و الأخوة بين الأمة و التحويلية و الإبداع.
وقال بعض مؤلّفين قرية بيلمبينج أن آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية هي، حسن المصاحبة مع الإخوان المسلمين في تلك القرية و تفهيم على أحوال المجتمع الدينية.
وهناك من يرى أن آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية هي، ما شعر بالمنبوذ من المجتمع بعد تحوله و زيادة الفهم للمجتمع الدّيني وحسن المصاحبة مع المجتمع و إصلاح الجانب الخلقي للمجتمع.
منهم من يقول بأن آثار التحوّل الدّيني في الحياة الاجتماعية هي، حسن المصاحبة مع الإخوان في تلك القرية، حسن المنصبة الاجتماعية بعد التحوّل الدّيني، و الصلح.
إن أهداف الدين وغايته الكبرى بناء الفرد والمجتمع الصالح الناهض، لأنه نور وهداية، وخير ومصلحة، ومفتاح وسعادة، ومنهاج حياة فاضلة، عزيزة كريمة، فهو لايقتصر على ترسيخ العقيدة الصحيحة في القلب، وتصحيح العبادة والخضوع للخالق وحده وتقديسه وتعظيمه، وإنما ينظم العلاقات الاجتماعية ويضع لها الأطر والضوابط التي تعصمها من الانحراف والشر، وتجعلها قائمة على منهج الحق والاستقامة.
وتتآزر أصول شرائع الدين مع العبادة لإصلاح الإنسان وتهذيبه، والارتقاء بمشاعره، وبناء المجتمع على أفضل منهج وأقوم سبيل، قال الله تعالى: "إِنَّ هَذَا الْقُرْآَنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا، وَأَنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآَخِرَةِ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا"( الإسراء:9-10) وهذا التحوّل الدّيني له آثار لبناء المجتمع، هي،
- تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية
- وجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع
- حسن المصاحبة مع المجتمع
- زيادة الفهم للمجتمع الدّيني
- التحويلية و الإبداع
وهكذا ما رأى الباحث في عرض الحقائق من حصيلة بحثه من بعض الكتب المؤلفة والمقابلة مع بعض المؤلّفين بمجتمع بيلمبينج كديرى إما الأمور تتعلق بالعوامل التي دعت بعض المجتمع قرية بليمبينج إلى التحوّل الدّيني و الدواعى و خلفية الحياة الدينية و آثار التحوّل الدّينى في الحياة النفسية و الاجتماعية.
الباب الرابع
الخاتمة
لقد سبق البيان أن هذا البحث يهدف إلى معرفة تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري، فيتحدث في هذا الباب عن موضعان، هما: نتائج البحث والاقتراحات.
أ. نتائج البحث
بعد ملاحظة البحث السابق عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري، فيؤدّ الباحث فى هذا الباب أخذ الاستنتاح عنها.
1. إن بعض العوامل العظيمة التى تسبب إلى التحوّل الدّيني هي، الهداية من الله تعالى، والهلك الاقتصاد، و من الوعي النفسي، ثم الاضطراب أو الريب في إيمانهم على ربهم وتعاليمهم نحو دينهم السابق. و العوامل الأخرى التى لا تسبب كثيرا إلى التحوّل الدّيني هي، خصائص لدين الإسلام، والحب إلى لباس المسلمين، و تأثير البيئة، و الحب بالفلسفة الإسلامية، وتغييرات الشريعة من قبل الرهبنة، وعدم الإيمان بالتثليث، ثم عدم الصراحة فى الألوهية من عند الرهبنة. من تلك العوامل كلها، إن الهداية من الله تعالى هي سبب رئيسيّ في تحوّل دينهم، وأيضا الهلك الاقتصادية تسبب كثيرا إلى تحول دينهم.
2. إن للدين آثارا في الحياة النفسية منها، تزكية النفس، وزيادة الإيمان، وتطهير القلب، وظهور روح الامتثال والطاعة والاستشعار بعظمة الله ثم إقرار الخير والصلاح فى الأرض على أساس قوى متين من ربط الإنسان بخالقه الذى يعلم سره ونجواه. وكذلك للدين آثار فى المعاملات بين الناس مما كانت هذه الآثار تكون معيار الحياة الدينية والاجتماعية. و من بعضها تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية، وجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع، وحسن المصاحبة مع المجتمع، وزيادة الفهم للمجتمع الدّيني، والتحويلية و الإبداع.
ب. الاقتراحات
انطلاقا من هذا البحث يقدم الباحث بالاقتراحات عن تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري، مطابقا تكون حكمة التحوّل الدّيني، فعلى المتدينين القيام جديا بما قد شرع الله فى القرآن الكريم وسنة النبي.
إنما هذا البحث دراسة أوّلية لم يكن عميقا وشاملا لبيان عوامل و تأثير التحوّل الدّيني في الطاعة بالعبادة الصحيحة إلى ربّه،. وهل التحوّل الدّيني يقع في مجتمع الفقراء فقط أي كذلك الأغنياء؟ ولم يتكلم الباحث عنها. ذلك لما كان للباحث من النقص والعجز. والأمل بأن يكون هذا البحث البسيط عونا مفيدا للمختصين والمهتمّين بأسباب وآثار التحول الدينى وبمواقف مجتمع بليمبينج الدينية والاجتماعية ويأتون بالبحث الجديد، وأن يكون البحث التالي أعمق وأشمال.
مصادر البحث
أ. المصادر العربية
القرآن الكريم.
بن خلدون، عبد الرحمن. ، مقدمة بن خلدون. (مصر: دار الفكر).
الزحيلى، وهبة. القرآن الكريم بنيته التشريع وخصائصه الحضارية. (لبنان: دارالفكر، 1993).
منصور، حسن، خير الدين، عبد الوهاب، عنانى، مصطفى. الدين الإسلامى. الجز الأول. مقرر للصف الثالث بكلية المعلمين الإسلامية. (فونوروكو: دار السلام للطباعة والنشر، 2004).
يونس، محمود. الأديان. (جاكرتا: المكتبة السعدية فترا).
ب. المصادر الإندونيسية
Ahmadi, Abu, dan Narbuko, Cholid, Metodologi Penelitia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001).
Alamuddin, M, Manisnya Iman, (Jakarta: Pustaka Azam, 2002).
Ali, M, Syamsi, The True Love In America, (Jakarta: Gema Insani, 2009).
Ali, Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama, (Jakarta: Rajawali Pres, 2000).
Alkitab, Cetakan ke 63, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2007).
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta).
Arnold, Thomas, W, The Preaching of Islam: A History of the Propagation of the Muslim Faith, Second Edition. (Delhi: Low Price Publication, 1990).
Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996).
Hendropuspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1998).
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Rajawali Press, 2002).
Kahmad, Dadang, Sosiologi Agama, (Bandung: PT Remaja Bersama, Rosdakarya).
Maulana, M, “Temukan Kebenaran Islam lewat Jalur Akademik”. Taloid Jum’at, 2004, 27 Syawwal 1425 H/10 Desember. p.3
Prasetyo, Haris, Pengaruh Konversi agama. Artikel Mahasiswa Uniska Banjarmasin Jurusan Kesehatan Masyarakat, dalam situs www.litagama.org
Ramayulis, Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002).
Ridwan, Muzir, Inyiak, Agama dan Teori Sosial, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2003).
Robertson, Roland, Agama dalam Analisa dan Interpretasi Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo, 1995).
Roham, . Abujamin, Agama Wahyu dan Kepercayaan Budaya, (Jakarta: Media Dakwah, 1991).
Sarwono, Sarlito, Wirawan, Dimensi Metodologis dalam Penelitian Sosial, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992).
Tawfiq, Idris. “Mantan Pastur pun Memilih Islam”. Republika, 2009, Ahad, 26 Juli. p. B12
Waloni, Muhammad, Yahya, Islam Meruntuhkan Iman sang Pendeta, (Bandung: Cahaya Iman, 2008).
Abstrak bahasa arab skripsiku ملخّص
Mafruhan
تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري
مفروحان
إنّ أغلبية الناس صمّموا على الوصول إلى ما يطلبون من السعادة والنجاح في الدارين. باتيان جميع أوامره واجتناب نواهيه ولكنهم لا يدركون أن المنى لا ينال إلاّ بالجدّ في تعميق شؤون الحياة، فمن عدم وضوح فهم المجتمع على القوانين الدينية يؤدّى إلى عدم الانتاج والانقاز عن أثر الذى الذين يتمسّكون به فقاموا بالتحوّل الدّيني. كان الدين يلعب دورا هامّا في الحياة الاجتماعية، لأنّه وسيلة وحيدة لتكون المجتمع الدّينى ولنموّ الناس والأجيال يقومون بالحياة السعيدة وتنال درجة عالية لأنهم يقدرون على إيجاد الموقف اليومى على وفق الدّين أساسًا لهم حتى عاشوا سعيدة في الدنيا والآخرة.
كان التحوّل الدّيني من المسألة الجذابة في الحياة الدينية. وكان أساس التدين هو الإعتقاد و الإيمان، ويحتاج إلى وقت طويل للوصول إليهما. وكانت ظواهر التحوّل الدّيني وقعت في قرية بليمبينج. وذهب بعضهم أن التحوّل الدّيني هو التحوّل الإعتقادى. وذهب الآخر أنه التحوّل من غير فهم الدين إلى فهم حقيقة الدين. ما العوامل التى تسبب كثيرا إلى التحوّل الدّيني؟ انطلاقا من المسألة المتقدمة حاول الباحث على تعبير العوامل التى تسبب إلى التحوّل الدّيني والآثار في الحياة النفسية والإجتماعية لسكان قرية بليمبينج.
وللتعبير على تلك المسألة الأكادمية سلك الباحث عن دراسة نفسية واجتماعية. وحاول الباحث على وصف النظرة النفسية والاجتماعية للتحوّل الدّيني وآثاره. وهذا البحث من بحث كيفي وقام الباحث بطريق الملاحظة (observation)، وذلك لملاحظة الواقائع التى اتخذها الباحث موضوع بحثه، ثم طريق الوثائق (dokumenter) ذلك لجمع الحقائق من الكتاب والوثائق وغير ذلك، ثم طريق المقابلة غير المنظمة (unstructured interviewing) ذلك بتوجيه الأسئلة غير المنظمة يطلب الإجابة عنها. بتوازن أهداف البحث استخدم الباحث طريقة التحليل الوصفي-الكيفي.
مؤسسا على نتيجة البحث، فيرى الباحث أن أكثر العوامل الّتى تدفع سكان بلمبينج إلى التحوّل الدّيني هي: وجود الهداية من الله وبأنّها سبب رئيسى للتحوّل الدّيني، وأيضا الهلك الاقتصادى يسبب كثيرا إلى تحول الدين، والعوامل الأخرى، والوعى النفسي، والاضطراب عن الدين السابق وأثر البيئة والأسرة. وله آثارا فى الحياة النفسية منها، زيادة الإيمان واطمئنان القلب و آثار فى المعاملات من بعضها تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية وجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع، وحسن المصاحبة مع المجتمع.
ويرجو الباحث أن يكون هذا البحث البسيط عونا وسهما مفيدا للمختصين والمهتمين بالتحوّل الدّيني في قرية بلمبينج كوره كديري بالبحث الجديد، ومن الحسن أن يكون البحث التالى أعمق وأشمل.
تحريض التحوّل الدّيني من النصرانية إلى الإسلام بقرية بليمبينج كوره كديري
مفروحان
إنّ أغلبية الناس صمّموا على الوصول إلى ما يطلبون من السعادة والنجاح في الدارين. باتيان جميع أوامره واجتناب نواهيه ولكنهم لا يدركون أن المنى لا ينال إلاّ بالجدّ في تعميق شؤون الحياة، فمن عدم وضوح فهم المجتمع على القوانين الدينية يؤدّى إلى عدم الانتاج والانقاز عن أثر الذى الذين يتمسّكون به فقاموا بالتحوّل الدّيني. كان الدين يلعب دورا هامّا في الحياة الاجتماعية، لأنّه وسيلة وحيدة لتكون المجتمع الدّينى ولنموّ الناس والأجيال يقومون بالحياة السعيدة وتنال درجة عالية لأنهم يقدرون على إيجاد الموقف اليومى على وفق الدّين أساسًا لهم حتى عاشوا سعيدة في الدنيا والآخرة.
كان التحوّل الدّيني من المسألة الجذابة في الحياة الدينية. وكان أساس التدين هو الإعتقاد و الإيمان، ويحتاج إلى وقت طويل للوصول إليهما. وكانت ظواهر التحوّل الدّيني وقعت في قرية بليمبينج. وذهب بعضهم أن التحوّل الدّيني هو التحوّل الإعتقادى. وذهب الآخر أنه التحوّل من غير فهم الدين إلى فهم حقيقة الدين. ما العوامل التى تسبب كثيرا إلى التحوّل الدّيني؟ انطلاقا من المسألة المتقدمة حاول الباحث على تعبير العوامل التى تسبب إلى التحوّل الدّيني والآثار في الحياة النفسية والإجتماعية لسكان قرية بليمبينج.
وللتعبير على تلك المسألة الأكادمية سلك الباحث عن دراسة نفسية واجتماعية. وحاول الباحث على وصف النظرة النفسية والاجتماعية للتحوّل الدّيني وآثاره. وهذا البحث من بحث كيفي وقام الباحث بطريق الملاحظة (observation)، وذلك لملاحظة الواقائع التى اتخذها الباحث موضوع بحثه، ثم طريق الوثائق (dokumenter) ذلك لجمع الحقائق من الكتاب والوثائق وغير ذلك، ثم طريق المقابلة غير المنظمة (unstructured interviewing) ذلك بتوجيه الأسئلة غير المنظمة يطلب الإجابة عنها. بتوازن أهداف البحث استخدم الباحث طريقة التحليل الوصفي-الكيفي.
مؤسسا على نتيجة البحث، فيرى الباحث أن أكثر العوامل الّتى تدفع سكان بلمبينج إلى التحوّل الدّيني هي: وجود الهداية من الله وبأنّها سبب رئيسى للتحوّل الدّيني، وأيضا الهلك الاقتصادى يسبب كثيرا إلى تحول الدين، والعوامل الأخرى، والوعى النفسي، والاضطراب عن الدين السابق وأثر البيئة والأسرة. وله آثارا فى الحياة النفسية منها، زيادة الإيمان واطمئنان القلب و آثار فى المعاملات من بعضها تكون الأخوة المتينة بين الأمة المتديّنة في الحياة الاجتماعية وجود الاصلاح الخلوقية للمجتمع، وحسن المصاحبة مع المجتمع.
ويرجو الباحث أن يكون هذا البحث البسيط عونا وسهما مفيدا للمختصين والمهتمين بالتحوّل الدّيني في قرية بلمبينج كوره كديري بالبحث الجديد، ومن الحسن أن يكون البحث التالى أعمق وأشمل.
Masjid Termegah di Abu Dhabi Ikuti "Earth Hour"
ABU DHABI - Masjid Agung Sheikh Zayed yang merupakan masjid termegah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mengikuti kegiatan global "Earth Hour", kegiatan yang menyimbolkan perang terhadap perubahan iklim dan mengurangi pemanasan global ini. Selama satu jam, masjid yang tiap hari dikunjungi lebih dari 7.000 wisatawan ini gelap gulita.
Dr Ali bin Tamim, pimpinan pengelola masjid, menyatakan, keterlibatan masjid ini dalam kegiatan global ini sebagai wujud kepedulian umat Islam terhadap penyelamatan alam. "Prinsipnya sejalan dengan ajaran Islam," ujarnya.
Dalam kegiatan cinta alam, Masjid Sheikh Zayed bekerja sama dengan banyak pihak. Khusus untuk Earth Hour, pihaknya mendapat dukungan penuh Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan. Tokoh ini giat menggagas pelestarian alam mulai dari penangkaran hewan yang hampir punah, membuat habitat hewan lokal terpelihara, dan penyediaan air bersih dengan cara yang ramah lingkungan.
Masjid Sheikh Zayed adalah masjid terbesar di negara ini, meliputi luas 22.412 meter persegi dan merupakan masjid terbesar ketiga di dunia. Masjid ini mampu menampung 40 ribu jamaah, dan hall utama masjid cukup untuk menampung 9.000 jamaah.
Masjid ini mulai dibangun tahun 1996 dengan memegang teguh ciri arsitektur Islam.
Red: siwi
Rep:
Sumber: MEO
Sumber : REPUBLIKA.co.id
Minggu, 28 Maret 2010
MOTIVASI KONVERSI AGAMA DARI KRISTEN KE ISLAM DI DESA BLIMBING KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI
Mafruhan
Sesungguhnya tujuan orang beragama itu adalah untuk mencari ketentraman dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Akan tetapi mereka belum mengetahui bahwa dengan berhayal mustahil akan mencapai apa yang ia harapkan kecuali dengan kesungguhan dalam memahami hakekat kehidupan. Maka sesungguhnya minimnya pengetahuan manusia tentang agama yang dianutnya menimbulkan berbagai hal, rasa takut, kekhawatiran, kecemasan, kegoyahan iman sehingga menyebabkan beralihnya keyakinan mereka. Disinilah sesungguhnya agama berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama, karena agama sebagai salah satu penghubung antara kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam kehidupan beragama, konversi agama merupakan problem menarik. Beragama itu bersumberkan kepada keyakinan atau keimanan, untuk sampai pada tingkat tersebut manusia membutuhkan proses yang panjang, namun fenomena peralihan agama terjadi juga, seperti yang terjadi pada masyarakat desa Blimbing. Bagi sementara kalangan konversi agama itu adalah perpindahan keyakinan. Dan kalangan yang lain menyatakan bahwa konversi agama itu pada hakekatnya adalah peralihan agama dari kekanak-kanakan relegius menuju kedewasaan religious (ketidak pahaman agama menjadi lebih paham terhadap agama). Apa sebenarnya yang menjadi faktor dominan dari konversi agama itu ?
Penilitian ini bertujuan unutk mengungkap faktor-faktor yang memotivasi mereka (masyarakat desa Blimbing) untuk pindah agama serta pengaruhnya terhadap diri mereka dan masyarakat desa tersebut.
Untuk mengungkap problem akademik tersebut penulis menggunakan pendekatan psikologis dan sosiologis. Penelitian ini berusaha mengambarkan aspek pribadi dan sosial dalam konversi agama serta pengaruhnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif metode yang digunakan adalah metode ‘Observation’ metode ini digunakan untuk mengamati peristiwa yang dijadikan subyek penilitian, metode ‘dokumenter’, teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data baik dari dokumen, data-data desa dan lain-lain, kemudian metode ‘unstructured interviewing’ adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari berbagai pertanyaan tidak bersetruktur yang diajukan oleh penulis. Dengan mempertimbangkan tujuan penelitian, maka digunakan teknik analisa kualitatif-deskriptif.
Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, penulis mendapatkan suatu kesimpulan bahwa mayoritas penduduk desa Blimbing melakukan konversi agama karena berbagai faktor, adanya petunjuk dari Allah merupakan faktor yang paling utama penyebab pindah agama, tekanan ekonomi yang kurang mapan juga berpengaruh besar pada konversi agama mereka, faktor yang lain diantaranya, kesadaran diri, keraguan tentang konsep ketuhanan, pengaruh lingkungan, dan keluarga. Dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan pribadi diantaranya, menambah keimanan serta memberi ketenangan pada jiwa, serta berpengaruh dalam kehidupan masyarakat yaitu, dapat mempererat ukhuwah antar umat beragama, menambah etika hidup bermasyarakat serta menjadikan hubungan lebih akrab dengan masyarakat.
Penulis berharap hasil penelitian ini menjadi sumbangsih bagi peniliti selanjutnya. Dan untuk mencapai kesempurnaan diharapkan adanya kajian yang lebih mendalam tentang masalah yaitu konversi agama di desa Blimbing keacamatan Gurah kabupaten Kediri.
Sesungguhnya tujuan orang beragama itu adalah untuk mencari ketentraman dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Akan tetapi mereka belum mengetahui bahwa dengan berhayal mustahil akan mencapai apa yang ia harapkan kecuali dengan kesungguhan dalam memahami hakekat kehidupan. Maka sesungguhnya minimnya pengetahuan manusia tentang agama yang dianutnya menimbulkan berbagai hal, rasa takut, kekhawatiran, kecemasan, kegoyahan iman sehingga menyebabkan beralihnya keyakinan mereka. Disinilah sesungguhnya agama berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama, karena agama sebagai salah satu penghubung antara kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam kehidupan beragama, konversi agama merupakan problem menarik. Beragama itu bersumberkan kepada keyakinan atau keimanan, untuk sampai pada tingkat tersebut manusia membutuhkan proses yang panjang, namun fenomena peralihan agama terjadi juga, seperti yang terjadi pada masyarakat desa Blimbing. Bagi sementara kalangan konversi agama itu adalah perpindahan keyakinan. Dan kalangan yang lain menyatakan bahwa konversi agama itu pada hakekatnya adalah peralihan agama dari kekanak-kanakan relegius menuju kedewasaan religious (ketidak pahaman agama menjadi lebih paham terhadap agama). Apa sebenarnya yang menjadi faktor dominan dari konversi agama itu ?
Penilitian ini bertujuan unutk mengungkap faktor-faktor yang memotivasi mereka (masyarakat desa Blimbing) untuk pindah agama serta pengaruhnya terhadap diri mereka dan masyarakat desa tersebut.
Untuk mengungkap problem akademik tersebut penulis menggunakan pendekatan psikologis dan sosiologis. Penelitian ini berusaha mengambarkan aspek pribadi dan sosial dalam konversi agama serta pengaruhnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif metode yang digunakan adalah metode ‘Observation’ metode ini digunakan untuk mengamati peristiwa yang dijadikan subyek penilitian, metode ‘dokumenter’, teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data baik dari dokumen, data-data desa dan lain-lain, kemudian metode ‘unstructured interviewing’ adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari berbagai pertanyaan tidak bersetruktur yang diajukan oleh penulis. Dengan mempertimbangkan tujuan penelitian, maka digunakan teknik analisa kualitatif-deskriptif.
Berdasarkan pada hasil penelitian diatas, penulis mendapatkan suatu kesimpulan bahwa mayoritas penduduk desa Blimbing melakukan konversi agama karena berbagai faktor, adanya petunjuk dari Allah merupakan faktor yang paling utama penyebab pindah agama, tekanan ekonomi yang kurang mapan juga berpengaruh besar pada konversi agama mereka, faktor yang lain diantaranya, kesadaran diri, keraguan tentang konsep ketuhanan, pengaruh lingkungan, dan keluarga. Dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan pribadi diantaranya, menambah keimanan serta memberi ketenangan pada jiwa, serta berpengaruh dalam kehidupan masyarakat yaitu, dapat mempererat ukhuwah antar umat beragama, menambah etika hidup bermasyarakat serta menjadikan hubungan lebih akrab dengan masyarakat.
Penulis berharap hasil penelitian ini menjadi sumbangsih bagi peniliti selanjutnya. Dan untuk mencapai kesempurnaan diharapkan adanya kajian yang lebih mendalam tentang masalah yaitu konversi agama di desa Blimbing keacamatan Gurah kabupaten Kediri.
Langganan:
Postingan (Atom)